NTT, VIVA – Sebuah mortir sebesar lengan orang dewasa ditemukan di lingkungan kos-kosan di Kelurahan Watu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 21 Juli 2025.
Saat ditemukan oleh pemilik kos Wili Meko (65) sekitar pukul 14.05 WITA, benda tersebut tersamarkan oleh sampah ringan, kertas dan plastik dengan posisi setengah tertancap ke dalam tanah. Bagian sirip ekornya nampak dipermukaan sehingga mencuri perhatian Wili dan segera mencabutnya.
Mortir berwarna hitam itu kondisinya utuh dan tanpa ada karatan. Setelah dicek, Willi teringat gambar boma tau granat membuatnya temuannya itu segera dilaporkan ke pihak berwajib.
“Tadi itu saya sedang mengecek tukang yang lagi kerja plasteran ada bangun rumah di situ. Pas saya jalan ke samping saya lihat ada benda yang mirip onderdil motor tapi begitu saya lihat dari dekat kok ada ekornya. Pikiran saya langsung ke situ apa ini bom atau apa langsung kirim fotonya ke Pak Danki dan beliau langsung ke sini. Itu panjangnya seukuran lengan saya,” kata Wili Meko kepada pewarta.
Photo :
- Jo Kenaru/tvOne/NTT
Sementara itu, Komandan Kompi (Danki) Kompi 2 Pelopor Batalyon B Ruteng, IPTU Julhaedi di lokasi menjelaskan, bahwa berdasarkan pemeriksaan dipastikan bahwa benda tersebut adalah mortir aktif.
“Ini masih utuh permukaannya tidak ada karatan sirip dan pemicu masih lengkap. Ini mortir aktif beratnya kira-kira setengah kilo panjang 20 sentimeter,” terang IPTU Julhaedi.
Meski terlihat baru namun Iptu Julhaedi tidak dapat menyimpulkan apakah mortir tersebut baru atau sisa perang.
“Apakah ini baru atau sisa perang saya tidak punya kapasitas menyimpulkan. Tugas saya hanya mengamankan TKP sesuai arahan Pak Kapolres karena tadi begitu ke sini saya langsung melapor ke beliau,” katanya.
Mortir tersebut telah dievakuasi ke Polres Manggarai. Dari pantauan di lapangan, bahan peledak tersebut disimpan di dalam ruang senjata pada pukul 17. 05 WITA.
Dihubungi terpisah, Kapolres Manggarai, AKBP Hendri Syaputra mengatakan pihaknya akan menunggu jadwal Satbrimob Polda NTT untuk pemusnahan barang berbahaya tersebut.
"Untuk sementara sudah diamankan.. kami akan koordinasi dengan Gegana untuk pemusnahan barang tersebut," tulis AKBP Henri via WhatsApp, Senin malam. (Jo Kenaru/tvOne/NTT)
Halaman Selanjutnya
Meski terlihat baru namun Iptu Julhaedi tidak dapat menyimpulkan apakah mortir tersebut baru atau sisa perang.