Nasib Sarjana Jurusan Keuangan Terancam di Era AI, Lowongan Kerja Entry-Level Semakin Tipis

3 weeks ago 7

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:00 WIB

Jakarta, VIVA – Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin terasa di berbagai sektor, termasuk industri keuangan. Banyak lulusan muda khawatir posisi entry-level akan hilang akibat otomatisasi. 

Di Hong Kong, para profesional muda menghadapi kenyataan bahwa pekerjaan entry-level semakin cepat menghilang.

Menurut data, tiga perempat bank di Hong Kong telah mengintegrasikan AI ke dalam operasional mereka, naik dari 59 persen pada 2022. Tren ini mencerminkan pola global, di mana lembaga keuangan lebih agresif berinvestasi di AI

Diperkirakan, investasi tersebut mencapai US$97 miliar atau setara Rp1.600 triliun pada 2027. Ini untuk meningkatkan efisiensi dan mengotomatisasi tugas rutin.

Jacky Leung, kepala cakupan Hong Kong di Goldman Sachs sekaligus co-chief operating officer grup teknologi, media, dan telekomunikasi Asia (kecuali Jepang), mengatakan bahwa AI bisa menjadi katalis bagi percepatan karier. 

“Di masa lalu, seseorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk pekerjaan dasar di awal karier perbankan. Sekarang, individu perlu mempersiapkan diri lebih cepat untuk jenjang berikutnya. Perubahan ini membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan memuaskan pada tahap awal,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Bangkok Post, Kamis, 30 Oktober 2025.

Ilustrasi Bank

Photo :

  • blog.otcmarkets.com

Teknologi ini memungkinkan lulusan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk tugas-tugas dasar dan lebih banyak waktu berinteraksi dengan klien. Untuk sukses, staf pemula harus fokus pada analisis informasi dan menarik kesimpulan. 

Keterampilan lunak atau soft skills juga semakin penting. “Bagaimana mereka mempresentasikan diri, membangun koneksi, dan menjalin jaringan,” kata Leung.

Soft skill tersebut, sambungnya, menjadi kunci karena profesional muda kini berinteraksi dengan klien lebih awal daripada sebelumnya.

John Mullally, managing director di Robert Walters Hong Kong, mendorong lulusan untuk melihat karier secara jangka panjang. “Hari-hari mendapatkan uang cepat di jasa keuangan dan meraih kebebasan finansial awal sebagian besar sudah berlalu,” ujarnya. 

Mullally menyarankan agar pencari kerja memanfaatkan AI, karena otomatisasi telah mengurangi banyak pekerjaan rutin, sehingga memberi staf lebih banyak waktu fokus pada hubungan dengan klien dan “sisi humanis perbankan.”

Pasar tenaga kerja mulai pulih seiring rebound di pasar modal, dengan permintaan meningkat untuk posisi junior hingga menengah. “Ada minat lebih besar untuk merekrut di level junior hingga menengah karena biaya lebih rendah, dan peringkat junior telah menipis beberapa tahun terakhir,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

Menurut JPMorgan, hasil pembiayaan ekuitas dan utang di Hong Kong naik 2,6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan aliran transaksi dan permintaan staf junior mulai pulih. “Keterampilan perbankan sedang berkembang, tapi peluang tetap melimpah,” ungkap Leung. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |