Netanyahu: Serangan Baru di Gaza Baru Permulaan!

3 hours ago 1

Rabu, 19 Maret 2025 - 11:40 WIB

VIVA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali melancarkan serangan masif ke Jalur Gaza, Palestina, Selasa 18 Maret 2025. Ratusan warga sipil tewas akibat serangan udara yang dilancarkan pesawat-pesawat tempur militer zionis.

Tentara Israel secara mengejutkan melanggar perjanjian gencatan senjata, dengan membombardir Gaza. 404 orang warga sipil tewas, sementara lebih dari 562 orang lainnya mengalami luka-luka.

Setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa pihaknya selalu memperpanjang kesepakatan gencatan senjata selama berminggu-minggu.

Akan tetapi, Netanyahu mengklaim bahwa sejumlah warga sipil dan anggota militer Israel yang disandera kelompok Hamas Palestina tidak dibebaskan sepenuhnya.

VIVA Militer: Pesawat tempur F-16 Angkatan Udara Israel (IAF)

Netanyahu bahkan menuding Hamas sebagai pihak yang membuat militer Israel kembali menyerang Gaza. Hamas ditegaskan Netanyahu menolak semua tawaran perdamaian, termasuk pembebasan sandera.

"Kami telah memperpanjang gencatan senjata selama berminggu-minggu meskipun kami belum menerima sandera sebagai balasannya," ujar Netanyahu dilansir VIVA Militer dari The Times of Israel.

"Kami mengirim delegasi ke Doha dan menerima usulan utusan AS (Amerika Serikat), Steve Witkoff, tetapi Hamas menolak semua tawaran," katanya.

AS yang diwakili Witkoff diklaim telah menyerahkan proposal perdamaian terbaru kepada Hamas dan Israel. Di mana, dokumen tersebut berisi pembebasan lima orang sandera Israel dan gencatan senjata selama 50 hari.

VIVA Militer: Ledakan akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza

Kemudian, dilanjutkan oleh pembebasan tahanan Palestina, pemberian akses bantuan kemanusaiaan ke Gaza, hingga pembicaraan mengenai fase kedua dari gencatan senjata tiga fase.

Terkait hal ini, Netanyahu memperingatkan dan mengancam akan melanjutkan agresi militer Israel di Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera.

"Saya memperingatkan Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan tawanan kami. Kami akan melanjutkan pertempuran dan itulah yang telah kami lakukan," ucap Netanyahu.

Halaman Selanjutnya

"Kami mengirim delegasi ke Doha dan menerima usulan utusan AS (Amerika Serikat), Steve Witkoff, tetapi Hamas menolak semua tawaran," katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |