Para Pemain MU Tertimpa Kotoran Manusia di Kandang Sunderland

4 weeks ago 17

Minggu, 28 September 2025 - 16:20 WIB

VIVA – Legenda Manchester United, Wayne Rooney, mengungkap pengalaman tak menyenangkan yang pernah dialami rekan-rekan setimnya sebelum sebuah laga tandang. Cerita itu ia bagikan dalam acara bertajuk The Wayne Rooney Show.

Rooney, yang kini berusia 39 tahun, merupakan top skorer sepanjang masa Manchester United dengan torehan 253 gol. Selama 13 tahun membela Setan Merah (2004–2017), ia merasakan masa kejayaan di bawah asuhan manajer top seperti Sir Alex Ferguson, David Moyes, Louis van Gaal, hingga Jose Mourinho.

Bersama MU, Rooney mengoleksi berbagai gelar bergengsi. Di antaranya lima trofi Premier League, satu Piala FA, tiga Piala Liga, empat Community Shield, satu Liga Champions, satu Liga Europa, hingga Piala Dunia Antarklub FIFA. Ia juga pernah berduet dengan nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Rio Ferdinand.

Namun, meski bermain di klub besar, perjalanan Rooney bersama MU tidak selalu indah. Ada momen-momen sulit yang ia kenang, terutama ketika menjalani laga tandang.

Rooney bercerita, salah satu kejadian paling jorok dialami timnya saat menghadapi Sunderland. Ia memang tidak ikut bermain kala itu karena terkena skorsing, tapi menyaksikan sendiri kejadian memalukan yang menimpa rekan-rekannya.

"Saat itu saya sebenarnya sedang diskors. Tapi di atas ruang ganti ada toilet, dan atapnya jebol. Semua isi toilet jatuh ke bawah, tepat ke ruang ganti, mengenai para pemain dan pakaian mereka," kata Rooney, dilansir Sportbible.

Menurut Rooney, kondisi tersebut membuat para pemain sangat terganggu sebelum bertanding. "Ada banyak kotoran di sana, semua jatuh menimpa pakaian," ungkapnya blak-blakan.

Selain insiden tersebut, Rooney juga menyoroti kondisi ruang ganti di beberapa stadion lain. Ia menyebut ruang ganti Tottenham dan Chelsea selalu terasa panas, sehingga ia sering memilih berdiri di luar usai mengenakan seragam secepat mungkin.

"Sedangkan di Anfield, ruang ganti selalu sangat dingin," lanjut Rooney. "Saya tidak tahu apakah mereka sengaja mengatur suhunya seperti itu."

Rooney juga mengungkap pengalaman emosionalnya saat kembali ke Goodison Park, markas Everton, klub masa kecilnya. Sebagai pemain yang lahir di Liverpool dan sempat dibesarkan Everton, Rooney mengaku mendapat tekanan besar setiap kali bermain di sana setelah hijrah ke MU pada 2004 dengan nilai transfer £27 juta.

"Goodison adalah tempat yang selalu berat buat saya. Ayah saya bahkan tidak pernah datang kalau saya bermain di sana. Dia tahu saya akan mendapatkan banyak cemoohan dari suporter," kata Rooney.

Cerita Rooney ini menjadi pengingat bahwa di balik gemerlapnya sepakbola top Eropa, ada sisi lain yang jarang diketahui publik, termasuk pengalaman tidak mengenakkan di balik pintu ruang ganti.

Halaman Selanjutnya

Selain insiden tersebut, Rooney juga menyoroti kondisi ruang ganti di beberapa stadion lain. Ia menyebut ruang ganti Tottenham dan Chelsea selalu terasa panas, sehingga ia sering memilih berdiri di luar usai mengenakan seragam secepat mungkin.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |