Jakarta, VIVA – Polda Metro Jaya menegaskan pihaknya terbuka terhadap semua masukan dan informasi dari pihak-pihak terkait kasus penculikan sadis yang menewaskan Kepala Cabang Pembantu (Kacab) salah satu bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Pernyataan itu disampaikan usai muncul desakan dari Boyamin Saiman, selaku pengacara korban, agar penyidik menggunakan pasal pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.
“Kami sangat terbuka dengan masukan, informasi. Penyidik yang menangani juga membangun komunikasi dan proses dialog melalui berbagai sarana, baik telepon maupun WhatsApp. Itu terus dibangun,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Polisi Ade Ary Syam Indradi, Rabu, 22 Oktober 2025.
Brigadir Jenderal Polisi Ade Ary Syam Indradi
Photo :
- Dok. Polda Metro Jaya
Ia menegaskan, penyidikan kasus apapun selalu didasarkan pada fakta yang terverifikasi. Karena itu, pihaknya mengajak semua pihak yang melapor atau memiliki informasi tambahan untuk berkoordinasi langsung dengan penyidik.
“Prinsipnya, proses penyidikan itu berdasarkan fakta-fakta. Silakan para pihak yang sedang membuat laporan atau punya informasi terkait bisa menyampaikan kepada penyidik. Semua data akan dikumpulkan,” ujarnya.
Menurut dia, proses penyidikan berjalan seperti menyusun potongan puzzle. Dimana, lanjutnya, setiap temuan akan dirangkai agar peristiwa bisa tergambar secara utuh.
“Penyelidikan itu seperti mengumpulkan puzzle. Masing-masing potongan dikumpulkan sampai gambarnya jelas, peristiwanya utuh. Kami bekerja sesuai SOP, dan penyidik selalu siap dihubungi,” kata dia.
Terkait adanya informasi baru yang disebut-sebut oleh pihak pengacara keluarga korban, pihaknya memastikan akan menindaklanjuti bila memang ada temuan tambahan yang relevan. Diketahui, pengacara korban mengungkap fakta baru bahwa ada tiga orang sempat merayu korban, tiga hari sebelum dibunuh.
“Nanti kami update. Jika ada temuan baru, pasti ditindaklanjuti,” katanya.
Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Halaman Selanjutnya
Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.