Perempuan Penggerak UMKM Didorong Jadi Kekuatan Ekonomi Berkelanjutan

4 hours ago 1

Minggu, 12 Oktober 2025 - 17:36 WIB

Jakarta, VIVA – Konferensi Internasional bertajuk “Peran Perempuan dalam UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan” merekomendasikan pentingnya peran strategis perempuan dalam memperkuat sektor ekonomi nasional melalui kewirausahaan berkelanjutan.

Acara yang digelar oleh Nuraa Women’s Institute (NWI) di Hotel Le Meridien, Jakarta, Sabtu (11/10/2025), untuk kedua kalinya ini menghadirkan ratusan peserta dari kalangan pelaku UMKM, pembuat kebijakan, perbankan, akademisi, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat. Sejumlah pembicara dari berbagai negara juga turut berpartisipasi dalam forum internasional ini.

Presiden Nuraa Women’s Institute Nurhayati Ali Assegaf (tengah)

Photo :

  • Nuraa Women’s Institute

Presiden Nuraa Women’s Institute, Nurhayati Ali Assegaf, menekankan bahwa pemberdayaan perempuan di sektor UMKM bukan hanya isu ekonomi, melainkan juga langkah nyata menuju pembangunan berkelanjutan.

“Perempuan bukan sekadar pelaku ekonomi rumah tangga, tetapi agen perubahan yang mampu menggerakkan ekonomi nasional. Melalui UMKM, perempuan berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs,” ujar Nurhayati dalam keterangan resminya yang diterima VIVA, Jakarta, Minggu (12/10/2025).

Konferensi internasional ini membahas tiga fokus utama, yaitu praktik bisnis berkelanjutan dan akses keuangan bagi perempuan pengusaha, inovasi dan teknologi dalam memperkuat daya saing UMKM, serta pengembangan kebijakan dan regulasi yang berpihak pada kesetaraan gender.

Nurhayati menjelaskan, tantangan utama yang dihadapi perempuan pelaku usaha masih berkutat pada keterbatasan akses modal, literasi digital, dan dukungan kebijakan yang inklusif. Karena itu, konferensi merekomendasikan agar pemerintah memperkuat kerangka kebijakan dan regulasi yang berpihak pada pertumbuhan UMKM perempuan.

Presiden Nuraa Womens Institute, Nurhayati Ali Assegaf

Photo :

  • Nuraa Women’s Institute

“Konferensi mendorong agar setiap kebijakan ekonomi memasukkan perspektif gender. Pemerintah harus menciptakan ruang yang kondusif bagi perempuan untuk tumbuh sebagai pengusaha yang mandiri dan berdaya saing global,” tegas Nurhayati.

Selain pemerintah, sektor swasta juga dinilai memiliki peran penting dalam membuka akses pasar dan kemitraan strategis. Program mentoring, pelatihan, dan peningkatan kapasitas disarankan menjadi bagian dari komitmen perusahaan terhadap kesetaraan ekonomi.

“Sektor swasta harus hadir bukan hanya sebagai investor, tapi juga sebagai mitra yang menumbuhkan kapasitas perempuan pengusaha. Inilah bentuk nyata dari kemitraan untuk mencapai SDGs,” kata Nurhayati.

Halaman Selanjutnya

Forum ini juga menyoroti pentingnya inovasi dan teknologi digital untuk memperkuat daya saing UMKM perempuan di era ekonomi hijau. Akses terhadap teknologi dinilai menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas jangkauan pasar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |