Perkuat Daya Saing Global dan Industri Berkelanjutan, Krakatau Posco Kantongi Sertifikasi Baja Ramah Lingkungan

7 hours ago 1

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:27 WIB

Jakarta, VIVA – Perusahaan patungan antara Indonesia dan Korea Selatan, Krakatau Posco, berhasil mengantongi sertifikasi berhasil memperoleh sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) untuk dua produk utamanya, yakni Steel Plate dan Hot Rolled Coil (HRC).

Keberhasilan ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong praktik industri berkelanjutan yang menjadi tantangan global. Sertifikasi EPD sekaligus bentuk dedikasi dalam mengintegrasikan triple bottom line People, Planet, dan Profit ke dalam seluruh rantai produksinya.

EPD disusun berdasarkan kajian ilmiah menyeluruh yang dikenal sebagai Life Cycle Assessment (LCA), mencakup seluruh tahapan siklus hidup produk dari pengadaan bahan baku, transportasi, proses produksi, hingga daur ulang akhir masa pakai. Sesuai standar internasional ISO 14040:2006 dan ISO 14044:2006, serta standar Eropa EN 15804:2012+A2:2019/AC2021 untuk produk konstruksi.

Melalui pendekatan transparan dan berbasis data, Krakatau Posco menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon. Namun,  landasan dalam pengambilan keputusan dan pengembangan produk.

Ilustrasi industri baja.

Photo :

  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Perolehan EPD ini mempertegas posisi perusahaan sebagai penyedia baja berkualitas tinggi. Tidak hanya unggul secara teknis dan komersial, tetapi juga bertanggung jawab secara ekologis dan sosial.

Adanya sertifikasi ini,  Krakatau Posco menyediakan informasi kuantitatif mengenai dampak lingkungan dari produknya. Dengan begitu, memungkinkan konsumen guna mengambil keputusan yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar kepatuhan terhadap standar industri, capaian ini juga merupakan langkah strategis dalam menyambut kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan mulai diberlakukan Uni Eropa pada 2026. CBAM merupakan instrumen pengendalian karbon lintas batas yang menargetkan industri intensif emisi, termasuk sektor besi dan baja.

Melalui mekanisme ini, Uni Eropa mewajibkan pelaporan emisi karbon atas setiap produk impor untuk mencegah kebocoran karbon sekaligus mendorong praktik produksi yang lebih bersih di negara-negara mitra. Selain memenuhi persyaratan transparansi karbon, perusahaan memperkuat daya saingnya di pasar global yang makin selektif terhadap aspek lingkungan.

"Ini bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi tentang membentuk masa depan industri baja yang lebih bertanggung jawab," ungkap Direktur Technology and Business Development Krakatau Posco, Alhadis Syamsuddin, dalam keterangan resminya dikutip Kamis, 26 Juni 2025.

Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi hijau serta memperluas portofolio produk ramah lingkungan yang sejalan agenda global menuju ekonomi rendah karbon.

"Dengan langkah progresif ini, perusahaan menunjukkan bahwa industri berat pun mampu bertransformasi menuju era yang lebih transparan, efisien, dan berkelanjutan baik untuk lingkungan, masyarakat, maupun masa depan dunia," tutup Alhadis.

Halaman Selanjutnya

Lebih dari sekadar kepatuhan terhadap standar industri, capaian ini juga merupakan langkah strategis dalam menyambut kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan mulai diberlakukan Uni Eropa pada 2026. CBAM merupakan instrumen pengendalian karbon lintas batas yang menargetkan industri intensif emisi, termasuk sektor besi dan baja.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |