loading...
Pertamina menggunakan metode pengiriman sling load atau menggantungkan barang dengan kabel melalui helikopter guna mempercepat penyaluran LPG. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengambil langkah luar biasa dalam upaya menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat Bener Meriah, Aceh, yang akses daratnya terputus akibat bencana alam. Untuk pertama kalinya, Pertamina menggunakan metode pengiriman sling load atau menggantungkan barang dengan kabel melalui helikopter guna mempercepat penyaluran LPG.
Pengiriman darurat ini merupakan bentuk nyata komitmen Pertamina agar bantuan energi dapat segera sampai kepada masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit. Sebanyak 72 tabung Bright Gas 12 kg berhasil diangkut dalam operasi yang membutuhkan prosedur keselamatan yang sangat ketat.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI, BNPB, Polri, dan instansi terkait, serta kepada para Perwira Pertamina. "Kita telah menyerahkan bantuan kepada 164 posko dan membantu ketersediaan energi di 111 dapur umum, selain itu juga mendorong BBM, mendorong avtur, BBM untuk alat berat, agar supaya alat berat dapat berfungsi. Dengan demikian, dapat mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus, sehingga semua wilayah dapat tersambung dan penyaluran logistik, kebutuhan-kebutuhan lainnya dapat lebih lancar," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: Percepat Pemulihan Distribusi Energi di Aceh, Dirut Pertamina Lakukan Peninjauan
Simon Aloysius Mantiri, didampingi Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyaksikan langsung proses pengiriman perdana LPG menggunakan sling load dari Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe.
"Di Lhoksumawe kita menyaksikan Perwira Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa energi tetap tersalurkan dan sampai ke saudara-saudara kita di Bener Meriah secepat dan seaman mungkin, apa pun tantangannya termasuk menggunakan helikopter dengan metode sling load pengiriman LPG," tegasnya.
Langkah sinergi strategis dan gerak cepat ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, saat Rapat Terbatas di Banda Aceh pada Minggu, 7 Desember 2025.






























