Sanaa, VIVA – Sebuah serangan udara Israel menghantam pesawat Yemenia Airways yang bersiap mengangkut jemaah haji di Bandara Sanaa, Yaman.
Serangan itu memicu kecaman keras dari kelompok pemberontak Houthi dan menambah ketegangan di kawasan.
Pesawat yang menjadi target serangan itu disebut sebagai satu-satunya pesawat operasional terakhir milik Yemenia Airways, dan menurut otoritas Yaman, sedang dipersiapkan untuk mengangkut jemaah haji ke Mekkah, Arab Saudi, sebelum dihantam rudal.
“Jet-jet tempur Angkatan Udara baru saja menyerang target-target teror organisasi teroris Huthi di bandara Sanaa dan menghancurkan pesawat terakhir yang tersisa,” klaim Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam sebuah pernyataan resmi.
Video yang diposting di platform X oleh Direktur Bandara Sanaa, Khaled al-Shaief, memperlihatkan asap hitam pekat mengepul dari badan pesawat yang terbakar di landasan pacu. Ia menegaskan bahwa pesawat tersebut merupakan pesawat operasional terakhir milik Yaman.
Saluran televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi juga membagikan rekaman serangan tersebut, menyebutnya sebagai bagian dari "agresi Israel" terhadap wilayah mereka.
Menurut pernyataan militer Israel, pesawat-pesawat di bandara Sanaa telah digunakan oleh Houthi untuk mengangkut teroris yang melancarkan serangan-serangan teroris terhadap negara Israel.
Namun, pihak Yaman membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa pesawat yang diserang justru disiapkan untuk keperluan ibadah.
"Pesawat itu hendak dinaiki oleh para jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji tahunan di Mekkah, Arab Saudi,” ujar pernyataan pemerintah Yaman, dikutip dari France 24, Jumat 30 Mei 2025.
Bandara Sanaa sendiri baru melanjutkan layanan komersial terbatas pada 17 Mei, setelah sebelumnya dihentikan akibat serangan besar Israel 11 hari sebelumnya yang menghancurkan enam pesawat.
Kelompok Houthi, yang mendukung perjuangan Palestina selama perang Gaza, telah menembakkan rudal ke Israel dan menyerang pengiriman di Laut Merah, yang dibalas dengan serangan udara oleh Israel, Amerika Serikat, dan Inggris.
Halaman Selanjutnya
Menurut pernyataan militer Israel, pesawat-pesawat di bandara Sanaa telah digunakan oleh Houthi untuk mengangkut teroris yang melancarkan serangan-serangan teroris terhadap negara Israel.