Jakarta, VIVA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan optimalisasi keuangan melalui efisiensi biaya dan pengelolaan kas yang lebih disiplin. Pada 2024, PGN mencatat kenaikan arus kas operasi sebesar 9 persen, didorong oleh strategi optimalisasi pendapatan dan inisiatif efisiensi.
Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko mengatakan, beban keuangan berhasil ditekan hingga 23 persen melalui strategi pembiayaan yang lebih efisien, seperti mengoptimalkan dana internal dan pelunasan obligasi.
"Langkah ini turut berkontribusi pada penurunan liabilitas jangka pendek sebesar US$327,9 juta, atau turun 22 persen," kata Arief dalam keterangannya, Kamis, 27 Maret 2024.
Ilustrasi kegiatan usaha PT PGN Tbk
Secara keseluruhan, PGN membukukan pendapatan sebesar US$3,8 miliar pada 2024, didukung oleh pertumbuhan bisnis LNG trading internasional serta peningkatan pendapatan dari transmisi gas dan regasifikasi.
Trading LNG internasional merupakan bisnis yang baru berjalan tahun ini, dengan volume 60 BBTUD ke market Tiongkok sehingga berkontribusi juga atas kenaikan pendapatan terhadap tahun lalu. Dengan peningkatan kontribusi segmen bisnis dan optimalisasi keuangan, laba operasi perusahaan mencapai US$522,7 juta.
"Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar US$339,4 juta," ujarnya.
Dengan strategi ekspansi bisnis PGN Grup yang terarah serta efisiensi dan optimasi dana, PGN optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi pelanggan dan pemangku kepentingan.
Arief memastikan, pihaknya juga terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur gas bumi, guna memastikan keandalan pasokan energi nasional. Tujuan lainnya yakni untuk meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung keberlanjutan bisnis serta pertumbuhan keuangan yang positif di tengah dinamika industri energi.
Arief mengatakan, salah satu langkah utama PGN dalam memperkuat operasional, adalah melalui optimalisasi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung untuk berbagai sektor, termasuk industri dan pembangkit listrik.
"Kontrak Terminal Usage Agreement (TUA) meningkat 33 persen dari 54 BBTUD pada 2023 menjadi 72 BBTUD pada 2024, yang berdampak pada keandalan pasokan gas untuk pembangkit listrik," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Dengan strategi ekspansi bisnis PGN Grup yang terarah serta efisiensi dan optimasi dana, PGN optimis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi pelanggan dan pemangku kepentingan.