Senin, 14 April 2025 - 12:25 WIB
VIVA – Komando Investigasi Kriminal militer Korea Selatan (Korsel) menangkap dua orang perwira, terkait insiden kesalahan pemboman di Provinsi Gyeonggi, yang terjadi Maret 2025 lalu.
VIVA Militer melaporkan dalam berita 6 Maret 2025, dua pesawat tempur KAI KF-16 Fighting Falcon salah menjatuhkan bom di daerah Pochon, yang berjarak 40 kilometer timur laut ibukota Seoul.
Kemudian, VIVA Militer juga menjelaskan dalam berita 13 Maret 2025, kedua pilot jet tempur Angkatan Udara Korea Selatan (ROK Air Force) telah diamankan karena diduga salah menjatuhkan bom serba guna MK-82.
Akibatnya, 52 orang mengalami luka-luka. Di dalamnya, termasuk 38 orang warga sipil.
VIVA Militer: Jet tempur KF-16 Fighting Falcon militer Korea Selatan
Photo :
- Associated Press (AP)
Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Korea Herald, dua orang komandan unit Angkatan Udara Korsel juga telah ditangkap.
Kedua perwira ini dituntut pertanggung jawabannya terkait perintah terhadap dua pilot pesawat tempur KF-16.
Tak hanya itu, Kementerian Pertahanan Korsel disebut memerintahkan penangkapan sembilan perwira militer yang terlibat dalam insiden itu.
Selain dua orang komandan unit, tujuh perwira lain yang menjadi target penangkapan berasal dari Angkatan Udara dan Kepala Staf Gabungan.
VIVA Militer: Dampak insiden salah serang jet tempur Korea Selatan
Photo :
- Yonhap News Agency
"Kementerian berencana untuk merujuk kedua pilot dan komandan unit yang telah ditahan ke kejaksaan militer setelah penyelidikan selesai," bunyi pernyataan Komando Investigasi Kriminal Korea Selatan.
"(Juga berencana) meminta tindakan disipliner terhadap sembilan pejabat yang terbukti terlambat melaporkan kasus tersebut dan mengambil tindakan yang tidak memadai," lanjut pernyataan tersebut.
Kementerian Pertahanan Korsel juga berencana untuk mengeluarkan peringatan terhadap komandan operasi Angkatan Udara.
Langkah ini diambil untuk meminta pertanggungjawabannya atas tanggung jawab komando dan pelaporan yang tidak memadai.
Halaman Selanjutnya
Tak hanya itu, Kementerian Pertahanan Korsel disebut memerintahkan penangkapan sembilan perwira militer yang terlibat dalam insiden itu.