Jakarta, VIVA — Kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto menaikkan gaji hakim junior hingga 280% dinilai sebagai langkah progresif. Langkah Prabowo itu untuk memperbaiki fondasi keadilan dari akar rumput.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an mengatakan kebijakan peningkatan kesejahteraan para hakim muda, terutama yang bertugas di daerah, dinilai sangat strategis dan manusiawi.
“Presiden Prabowo memahami bahwa wajah keadilan di Indonesia bukan hanya ditentukan oleh gedung-gedung megah di kota besar, tapi juga oleh integritas dan kesejahteraan hakim-hakim muda di pelosok negeri,” kata Ali Rif’an, dikutip pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Ali menjelaskan selama ini beban yang dipikul para hakim muda dalam menjalan tugasnya sangat besar. Salah satunya para hakim harus memutus perkara yang bernilai miliaran hingga triliunan rupiah. Sementara, kondisi hidup mereka jauh dari layak.
Tak sedikit dari mereka ditempatkan di lokasi terpencil dengan fasilitas terbatas. Namun, para hakim tetap dituntut bisa menjaga independensi dan integritas.
“Dalam konteks itu, kenaikan gaji hingga 280% bukan angka fantastis, melainkan bentuk keadilan struktural yang selama ini terabaikan," jelas Ali.
Presiden Prabowo Subianto di acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 (Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Pun, ia menambahkan banyak juga hakim muda yang mesti bekerja dengan dedikasi tinggi meski harus menghadapi tekanan sosial, isolasi geografis, dan keterbatasan sarana.
"Dengan penghasilan yang tidak memadai, mereka rentan terhadap tekanan dan godaan. Memberikan mereka penghidupan yang layak adalah bagian dari upaya negara menjaga integritas sistem hukum kita," ujarnya.
Lebih lanjut, Ali bilang perhatian Prabowo terhadap kelompok hakim muda sebagai cara penting dari arah reformasi hukum yang berorientasi pada pembenahan di lapisan paling dasar.
“Kita sering berbicara soal reformasi hukum dari aspek struktural atau peraturan, tapi lupa bahwa di balik semua itu ada manusia, hakim muda, yang menjadi garda depan penegakan hukum. Mereka harus diberi dukungan yang nyata,” lanjutnya.
Prabowo dalam pidatonya juga menyampaikan bahwa harapan rakyat kecil ada di tangan hakim-hakim yang adil. Menurut dia, pernyataan itu mencerminkan keberpihakan pada keadilan yang membumi dan menyentuh sisi paling konkret dari sistem hukum.
“Presiden sedang membangun bukan hanya sistem hukum yang kuat, tapi juga SDM peradilan yang bermartabat. Hakim muda adalah investasi masa depan keadilan,” jelas Ali.
Namun, ia menekankan reformasi tak berhenti pada aspek kesejahteraan. “Kenaikan gaji harus dibarengi dengan penguatan pengawasan, pendidikan berkelanjutan, dan budaya integritas. Kita ingin pengadilan yang tidak hanya bersih, tapi juga berani dan berempati,” katanya.
Kemudian, ia juga menuturkan dalam konteks lebih luas, kenaikan gaji juga harus membuat kinerja hakim makin profesional dan terhindar dari praktik koruptif. Dengan demikian, citra publik terhadap lembaga peradilan di Tanah Air makin positif dan optimis.
"Tentu kenaikan gaji harus benar-benar membuat kinerja hakim makin profesional dan terhindar dari praktik koruptif, sehingga citra publik terhadap lembaga peradilan di Indonesia makin positif dan optimistik," kata Ali.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Ali bilang perhatian Prabowo terhadap kelompok hakim muda sebagai cara penting dari arah reformasi hukum yang berorientasi pada pembenahan di lapisan paling dasar.