Jakarta, VIVA – Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebutkan bahwa salah satu masalah utama yang ada di kota Jakarta yakni perbedaan antara masyarakat kaya dan miskin yang terlalu tinggi.
Pramono menyampaikan bahwa perbedaan tinggi antara kaya dan miskin yang dikenal dengan istilah Gini Ratio di Jakarta meningkat sejak adanya Covid-19.
Hal tersebut disampaikannya ketika menghadiri berbagai kegiatan swadaya masyarakat yang berada di wilayah Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada hari Kamis, 26 Juni 2025.
“Problem utama di Jakarta ini adalah disparitas, perbedaan kaya miskin yang terlalu tinggi. Semua indikator itu sekarang ini positif kecuali Gini Ratio,” ujar Pramono di Jakarta Utara, Kamis, 26 Juni 2025.
“Gini Ratio adalah perbedaan kaya miskin di Jakarta ini sejak Covid mengalami kenaikan,” imbuh dia.
Sehingga, Pramono mengapresiasi warga RW 07 Kelapa Gading Barat yang dipimpin oleh Bayu menjadi bukti hubungan sesama warga yang mesra, baik, dan akur dengan masyarakat yang belum beruntung di sekelilingnya.
Adapun di wilayah tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan, mulai dari sunatan massal, memberangkatkan sejumlah warganya umroh, serta program penanganan agar tidak adanya warga yang BAB sembarangan.
Total terdapat 50 peserta yang mengikuti kegiatan sunatan massal tersebut, serta 12 orang warga RW 07 Kelapa Gading Barat yang diberangkatkan untuk ibadah umroh.
“Sehingga Pak Bayu dan teman-teman sekalian apa yang Bapak lakukan ini luar biasa, Luar biasa. Karena Bapak memberikan sesuatu yang harusnya pemerintah atau negara hadir untuk itu. Tetapi kan tidak mungkin semua persoalan itu ditanggung oleh pemerintah,” tutur Pramono.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga menyampaikan sejumlah program Pemerintah Provinsi Jakarta dalam memotong garis ketidak beruntungan masyarakat yang kurang mampu dalam sektor pendidikan.
Seperti membagikan Kartu Jakarta Pintar kepasa 707.622 siswa, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul terhadap 16.979 mahasiswa, dan juga program pemutihan ijazah bagi pelajar yang ijazahnya tertahan.
“Karena tidak semua masyarakat, Mohon maaf mendapatkan keberuntungan. Selalu ada kelompok yang tidak mendapatkan keberuntungan,” ucap Pramono.
Halaman Selanjutnya
Adapun di wilayah tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan, mulai dari sunatan massal, memberangkatkan sejumlah warganya umroh, serta program penanganan agar tidak adanya warga yang BAB sembarangan.