Standar Tertinggi MBG: Gizi Anak Sekolah Khusus Kini Dipantau Teknologi AI

5 hours ago 1

Jakarta, VIVA –   Grab dan OVO memperkenalkan Command Center MBG kepada Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) – sebagai mitra strategis dalam program CSR — melalui kunjungan ke kantor Grab Support Office di Poins Square, Jakarta Selatan, pada Kamis, 22 Mei 2025. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Maya Miranda Ambarsari, Ketua Pembina YIPB; Cahaya Manthovani, Ketua Pelaksana Harian YIPB; Andreas Reza, Pembina YIPB; Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia; dan Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya lanjutan dalam mendukung pelaksanaan program MBG yang telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1.100 siswa dan 200 guru penerima manfaat di 11 Sekolah Khusus di wilayah Tangerang Raya, serta melibatkan 8 UMKM lokal sebagai mitra penyedia makanan bergizi.

Command Center yang dikembangkan oleh Grab dan OVO ini berfungsi sebagai pusat pemantauan operasional berbasis teknologi yang memungkinkan pengawasan secara real-time terhadap proses penyediaan makanan sehat oleh mitra UMKM, guna memastikan standar keamanan pangan dan kebersihan terpenuhi.  Teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi fondasi utama dalam sistem pengawasan gizi yang dikembangkan Grab dan OVO “Command Center MBG”, dirancang untuk memastikan keamanan, higienitas, dan kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah khusus. Dengan pendekatan berbasis data dan otomatisasi, AI tidak hanya memperkuat proses pemantauan, tetapi juga memungkinkan deteksi dini, respon cepat, dan peningkatan berkelanjutan. Teknologi Command Center MBG oleh Grab dan OVO ini mencakup antara lain:

CCTV Cerdas Berbasis AI
CCTV yang digunakan dalam dapur UMKM bukan sekadar alat pemantau visual, tetapi dilengkapi dengan teknologi AI vision yang mampu mengenali dan menganalisis berbagai elemen penting secara real-time. 
Kamera ditempatkan di tiga area utama dapur: area memasak, area penyajian, dan titik serah terima dengan Mitra Pengemudi. Pemasangan kamera sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Mitra Merchant, dan penggunaannya hanya terbatas di area persiapan makanan MBG serta diaktifkan hanya selama proses persiapan berlangsung.

Dengan pemrosesan visual berbasis AI, sistem secara otomatis mendeteksi:
Kelengkapan sanitasi: Apakah staf menggunakan masker, celemek, dan hairnet sesuai SOP.
Jumlah personel: Memonitor apakah dapur dioperasikan oleh jumlah staf sesuai kapasitas.
Kebersihan lingkungan: Pendeteksian keberadaan hama seperti tikus, cicak, atau kecoa.
Prosedur serah terima: Memastikan makanan diserahkan sesuai alur yang aman dan higienis.
Rekaman CCTV dianalisis otomatis oleh AI, namun tetap diawasi oleh tim pengawas khusus yang melakukan pengecekan manual guna memastikan data yang dihasilkan benar dan akurat. 
Grab dan OVO terbuka bagi Mitra Merchant yang tidak bersedia atau ingin mengajukan keberatan atas pemrosesan data melalui AI tersebut.

CCTV hanya aktif selama proses persiapan hingga makanan diserahkan ke Mitra Pengemudi, menjaga keseimbangan antara fungsi pengawasan dan perlindungan privasi.

Dashboard Digital Terintegrasi
Formulir pelaporan digital yang digunakan oleh UMKM dan sekolah terhubung langsung dengan dashboard Command Center yang terintegrasi, yang digunakan menjadi pusat komando bagi seluruh proses, memungkinkan monitoring lintas lokasi dalam satu tampilan real-time.

Sistem Tindak Lanjut Insiden 
Untuk memastikan semua Mitra UMKM mematuhi SOP yang berlaku, ada 5 tahapan yang diterapkan oleh Grab dan OVO untuk menjamin keamanan dan distribusi makanan, yaitu mencakup:
Identifikasi – AI memindai pelanggaran dari video atau pelaporan sekolah.
Validasi – Tim pengawas mencocokkan hasil deteksi dengan rekaman untuk konfirmasi.
Pelaporan – Pelanggaran masuk ke laporan harian yang terdistribusi ke pihak terkait (UMKM yang terlibat).
Tindakan Korektif – Intervensi langsung dilakukan jika pelanggaran terjadi 3x berturut-turut setelah diberikan peringatan, disertai koordinasi dengan UMKM untuk langkah korektif.

Evaluasi & Peningkatan – Edukasi diberikan dan perbaikan SOP disarankan untuk mencegah insiden serupa.
Reda Manthovani, Tokoh Penggerak Disabilitas Nasional, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif Grab dan OVO dalam menghadirkan Command Center MBG yang tidak hanya memperkuat transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga menjadi terobosan penting dalam tata kelola penyaluran bantuan sosial. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi memiliki peran strategis dalam membangun kepercayaan publik. Kehadiran Command Center dan penyusunan SOP MBG ini patut dijadikan rujukan model yang perlu direplikasi dalam berbagai program sosial di Indonesia demi menciptakan ekosistem bantuan yang lebih terpercaya.”

Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, menyampaikan, “Dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Tangerang Raya, kami mulai menerapkan sistem pemantauan berbasis teknologi AI yang dikembangkan sendiri oleh tim internal kami dan mendirikan Command Center MBG. Ini kami lakukan setelah melalui banyak proses uji coba untuk menemukan cara terbaik dalam menjaga keamanan makanan yang dibagikan. Bagi Grab, program ini bukan sekadar inisiatif sosial. Ini adalah bentuk komitmen jangka panjang kami untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Indonesia. Kami juga ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa memberikan dampak sosial nyata.”

“Melalui Command Center MBG yang dihadirkan Grab dan OVO, kami memastikan proses distribusi makanan berjalan transparan, aman, dan mendukung keberlangsungan UMKM lokal di sekitar lokasi program,” tutup Neneng.

Dalam kunjungan ini, jajaran pengurus Yayasan Inklusi Pelita Bangsa turut meninjau secara langsung proses kerja Command Center serta mekanisme pemantauan keamanan makanan yang diterapkan oleh Grab dan OVO. 
“Kami percaya bahwa teknologi memiliki peran penting sebagai penggerak perubahan sosial yang berkelanjutan. Dengan AI sebagai tulang punggung sistem, inisiatif ini menghadirkan pengawasan gizi yang lebih cermat, cepat, dan adaptif, mendukung anak-anak berkebutuhan khusus mendapatkan makanan sehat dan aman setiap hari. Melalui integrasi teknologi pemantauan dan dashboard digital, kami dapat merespon keluhan dari sekolah secara cepat, sekaligus memastikan setiap makanan yang disalurkan sesuai standar gizi dan sanitasi yang telah ditetapkan agar aman untuk dikonsumsi,” jelas Radhi Juniantino, Director of Trust & Safety and Grab Support Indonesia.

“Teknologi yang digunakan di Command Center MBG ini masih pilot dan kedepannya kami juga akan terus menyempurnakannya sehingga semakin mempermudah proses pemantauan penyediaan makanan yang aman dan sesuai standar yang sudah ditetapkan,” tambah Radhi.

Program CSR MBG di Tangerang Raya sendiri berlangsung selama satu tahun sejak April 2025, dengan dukungan aktif dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan. Model kolaborasi ini mencakup edukasi gizi kepada UMKM, inspeksi kesehatan lingkungan, hingga penyediaan dashboard digital sebagai sarana pelaporan dan pengawasan yang transparan.
Grab dan OVO berkomitmen untuk terus menyempurnakan model pemantauan dan penanganan insiden guna memastikan keberlanjutan dan kualitas tinggi dalam implementasi program sosial berbasis teknologi ini. Program Makan Bergizi Gratis telah dimulai oleh Grab dan OVO sejak September 2024 dan menjangkau ribuan siswa dan ribuan guru di Kulon Progo, DI Yogyakarta; Kebumen, Jawa Tengah; serta Minahasa, Sulawesi Utara. Program ini memberikan dampak nyata bagi banyak pihak, memastikan anak-anak prasejahtera serta berkebutuhan khusus mendapat asupan gizi yang layak, meningkatkan pendapatan Mitra UMKM lokal, serta membuka peluang penghasilan tambahan bagi Mitra Pengemudi yang terlibat dalam distribusi makanan.
 

Halaman Selanjutnya

Evaluasi & Peningkatan – Edukasi diberikan dan perbaikan SOP disarankan untuk mencegah insiden serupa.Reda Manthovani, Tokoh Penggerak Disabilitas Nasional, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif Grab dan OVO dalam menghadirkan Command Center MBG yang tidak hanya memperkuat transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga menjadi terobosan penting dalam tata kelola penyaluran bantuan sosial. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi memiliki peran strategis dalam membangun kepercayaan publik. Kehadiran Command Center dan penyusunan SOP MBG ini patut dijadikan rujukan model yang perlu direplikasi dalam berbagai program sosial di Indonesia demi menciptakan ekosistem bantuan yang lebih terpercaya.”

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |