Rupiah Menguat seiring Kewaspadaan Ekonom soal Tantangan Ekonomi RI 2026

3 hours ago 2

Selasa, 23 Desember 2025 - 09:58 WIB

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.773 per Senin, 22 Desember 2025. Posisi rupiah itu melemah 38 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.735 pada perdagangan Jumat, 19 Desember 2025.

Sementara perdagangan di pasar spot pada Selasa, 23 Desember 2025 hingga pukul 09.03 WIB rupiah ditransaksikan di Rp 16.765 per dolar AS. Posisi itu menguat 12 poin atau 0,07 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.777 per dolar AS.

Ilustrasi mata uang Rupiah.

Photo :

  • Pixabay/IqbalStock

Pengamat ekonomi dan pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, para ekonom menilai bahwa perekonomian Indonesia ke depan masih akan menghadapi tantangan besar, baik dari sisi global maupun domestik. 

Namun harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap ada, meskipun dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan baik dari ekternal maupun internal Indonesia.

Berbagai lembaga internasional termasuk IMF telah memproyeksikan kondisi ekonomi global 2026 tidak lebih baik dibandingkan 2025. Perlambatan ekonomi mitra dagang utama Indonesia, meningkatnya ketidakpastian perdagangan internasional, serta dinamika geopolitik global perlu diantisipasi secara serius. 

Dari sisi domestik, melemahnya daya beli kelas menengah, risiko inflasi pangan, serta penurunan investasi asing di luar sektor hilirisasi juga perlu diwaspadai. Dia juga mengingatkan dampak signifikan bencana di Sumatera terhadap perekonomian nasional.

"Misal faktor bencana di Sumatera cukup signifikan mempengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi. Kalau kita lihat pengalaman tsunami Aceh 2004 itu kontraksi ekonominya sampai 2009, apalagi kalau bencananya di tiga provinsi, perlu lebih serius diatasi," ujar Ibrahim.

Dengan kondisi tersebut, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 berada di kisaran 4,9–5,1 persen. Untuk mencapai pertumbuhan di atas 5 persen, perlu adanya penguatan sektor manufaktur dan jasa, peningkatan efektivitas stimulus, serta perbaikan tata kelola fiskal.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.770 - Rp 16.810," ujarnya.

Sebagai informasi, kekhawatiran atas ketegangan geopolitik yang kembali meningkat di Timur Tengah juga mendorong harga minyak, setelah laporan akhir pekan mengatakan Israel berencana untuk memberi pengarahan kepada AS tentang serangan baru terhadap Iran.

Halaman Selanjutnya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dijadwalkan bertemu Trump pada akhir Desember 2025, dan diperkirakan akan mendorong tindakan lebih lanjut terhadap Iran karena kekhawatiran atas rudal balistik dan program nuklir Teheran.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |