Selamat Datang Starbucks

3 weeks ago 11

Jumat, 3 Oktober 2025 - 09:03 WIB

Jakarta, VIVAStarbucks telah mendaftarkan merek dagangnya kembali di badan kekayaan intelektual Rusia (Rospatent), yang memungkinkannya menjual makanan dan minuman (mamin) dengan logonya sendiri.

Jaringan kedai kopi asal Amerika Serikat (AS), yang telah beroperasi di Rusia sejak 2007, keluar dari negara itu pada 2022 di tengah sanksi Barat terkait dengan konflik Ukraina.

Perusahaan mamin yang berpusat di Seattle itu mendaftarkan merek dagangnya pada 1 Oktober 2025, dan hak eksklusifnya akan tetap berlaku hingga Mei 2034, menurut basis data bisnis Rusprofile.

Merek dagang tersebut mencakup berbagai layanan, termasuk restoran, kafe, kafetaria, kedai camilan, kedai kopi dan teh, kedai teh, restoran takeaway, bar, katering, serta persiapan dan penyediaan mamin berdasarkan kontrak.

Layanan Starbucks juga mencakup program loyalitas yang menawarkan berbagai keuntungan bagi pelanggan setia.

Pendaftaran merek dagang baru menunjukkan upaya strategis untuk mempertahankan kehadiran merek dan melindungi hak atas kekayaan intelektual (HAKI) di pasar Rusia, seperti dikutip dari situs Russia Today, Jumat, 3 Oktober 2025.

Bekas operasional Starbucks di Rusia berganti nama menjadi 'Stars Coffee' pada 2022 setelah rapper Timur Yunusov dan pengusaha Anton Pinsky mengakuisisi aset perusahaan, termasuk sewa untuk seluruh 130 gerai dan kontrak untuk 2.000 karyawan.

Logo putri duyung diganti dengan seorang gadis yang mengenakan hiasan kepala kokoshnik tradisional Rusia.

Pada awal tahun ini, merek mewah Prancis Louis Vuitton juga mendaftarkan beberapa merek dagang di negeri Beruang Putih.

Merek-merek lain seperti Hyundai, IKEA, Christian Dior, Gucci, dan Coca-Cola juga telah mengajukan pendaftaran atau pembaruan merek dagang di Rusia sejak mereka keluar tiga tahun lalu.

Banyak perusahaan AS, Uni Eropa, dan Asia memutuskan hubungan dengan Moskow pada 2022, dengan alasan operasi militernya di Ukraina. Eksodus merek-merek asing semakin didorong oleh sanksi Barat yang luas terhadap Rusia.

Setelah banyaknya perusahaan asing yang hengkang, pasar Rusia sebagian besar beradaptasi dengan mempromosikan merek domestik dan China, sehingga membuat perusahaan Barat semakin sulit untuk kembali masuk ke pasar.

Utusan investasi Kremlin Kirill Dmitriev mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan AS sudah kehilangan US$300 miliar (Rp4.986 triliun) dengan keluar dari pasar Rusia.

"Awal tahun ini, Presiden Vladimir Putin menginstruksikan agar mempersiapkan kembali kedatangan perusahaan asing, dan menekankan bahwa kepentingan perusahaan Rusia harus dijaga," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

Logo putri duyung diganti dengan seorang gadis yang mengenakan hiasan kepala kokoshnik tradisional Rusia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |