Tiongkok Ngotot Ingin Ubah Suksesi Dalai Lama

2 hours ago 3

Senin, 27 Oktober 2025 - 19:33 WIB

VIVA – Pada bulan Juli 2025 lalu, di kota pegunungan Dharamsala, India utara — jantung pemerintahan Tibet di pengasingan — ribuan orang meneteskan air mata bahagia. Mereka datang dari penjuru dunia untuk merayakan ulang tahun ke-90 Tenzin Gyatso, Dalai Lama ke-14.

Di tengah lantunan doa dan bendera doa yang menari di udara Himalaya, Sang Dalai Lama menegaskan bahwa, ketika waktunya tiba, pencarian penerusnya yang bereinkarnasi akan dimulai, memastikan kelangsungan garis keturunan yang telah berusia berabad-abad.

Dalam memoar yang diterbitkan beberapa bulan sebelumnya, Dalai Lama juga menegaskan bahwa proses ini harus berlangsung di "dunia bebas", di luar jangkauan Tiongkok. Namun, Beijing memiliki pandangan yang berbeda. Bagi Partai Komunis Tiongkok (PKT), kelahiran kembali Dalai Lama di luar kendalinya merupakan penghinaan terhadap kedaulatan Tiongkok.

Peringatan 90 tahun Dalai Lama

Photo :

  • Ven Zamling Norbu

Sejak 2007, partai yang berkuasa di Beijing itu berusaha menulis ulang hukum spiritual: siapa yang boleh bereinkarnasi, di mana, dan dengan restu siapa. Mereka mengukuhkan diri sebagai penentu tunggal reinkarnasi — seolah-olah pencerahan kini tunduk pada cap resmi negara.

Beijing tidak akan menyerah setelah Dalai Lama wafat. Upaya-upayanya untuk mengendalikan pemilihan penggantinya – dan kemungkinan untuk menggantikannya – tetap menjadi penghinaan berkelanjutan terhadap identitas Tibet dengan implikasi geopolitik yang signifikan.  

Otoritas spiritual Dalai Lama meluas melampaui Tibet hingga ke negara-negara Buddha seperti Mongolia dan Nepal, tempat PKT telah lama mengklaim wilayahnya. Namun, implikasinya jauh lebih dalam.

Upaya PKT yang berkelanjutan untuk menunjuk Dalai Lama berikutnya merupakan pembalikan filosofis yang mendalam, yang menunjukkan bahwa hal yang sakral dapat diinterpretasikan ulang sebagai masalah kepengarangan negara. Ini bukan hanya penegasan kendali atas rakyat Tibet; ini adalah upaya untuk mendesain ulang transendensi itu sendiri, yang belum pernah terjadi sebelumnya bahkan dalam sejarah partai-partai komunis.

Aura Para Lama

Dalam Buddhisme Tibet, para Dalai Lama dianggap sebagai reinkarnasi Avalokiteshvara, Bodhisattva Welas Asih dan santo pelindung Tibet. Sebagai makhluk yang tercerahkan, mereka secara sadar memilih kelahiran kembali untuk melayani umat manusia, masing-masing membawa jejak spiritual para pendahulu mereka.

Halaman Selanjutnya

Silsilah ini diturunkan melalui tradisi suci, bukan rekayasa. Pengenalan muncul dari ritual: arah asap dari kremasi mendiang lama, atau burung-burung yang berputar-putar di atas sebuah desa, dapat menunjukkan di mana reinkarnasi telah muncul. Seorang anak yang diidentifikasi sebagai kandidat kemudian diuji: dihadapkan dengan benda-benda, beberapa milik mendiang Dalai Lama, yang lainnya ditempatkan sebagai umpan, ia harus mengenali apa yang dulunya miliknya. Dalam hal ini, kesinambungan ditegaskan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |