Semarang Jadi Medan Pertarungan Rider Elite Nasional di 76 IDH Urban 2025 seri Dua

4 weeks ago 12

Minggu, 28 September 2025 - 17:10 WIB

VIVA – Kota Semarang bersiap jadi saksi serunya ajang ekstrem 76 Indonesian Downhill (IDH) Urban 2025 Seri 2. Event bergengsi ini akan digelar 4–5 Oktober mendatang, melintasi Desa Tegalsari hingga finis di Taman Budaya Raden Saleh, Jawa Tengah.

Atmosfer persaingan diprediksi lebih panas dibanding seri perdana yang digelar di Pasuruan. Pasalnya, sejumlah rider elite nasional sudah memastikan turun gelanggang, ditambah obstacle baru yang siap menguji adrenalin.

Agnes Wuisan dari 76 Rider menegaskan, Semarang punya karakter unik yang membuat event ini bakal berbeda.


“Pemilihan lokasi karena kami melihat potensi Tegalsari. Apalagi secara lokal, Semarang sudah empat tahun berturut-turut menggelar urban downhill. Kami yakin kehadiran 76 IDH Urban di sini akan mendapat sambutan hangat. Downhiller yang ikut serta semakin banyak, sehingga persaingannya akan kian menarik untuk disaksikan. #NyaliAjaGakCukup guna meraih catatan waktu tercepat,” ujar Agnes.

Event ini mempertandingkan 12 kategori, mulai Men Elite, Men Junior, Women Open, Men Youth, hingga kelas Master dan Sport. Konsep sportainment tetap jadi andalan, memadukan trek ekstrem yang menembus pemukiman warga, hiburan jump contest, sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal melalui sport tourism.

Event Director 76 IDH Urban, Aditya Nugraha, menjanjikan trek kali ini jauh lebih menantang.


“Speed jauh lebih tinggi, lintasan lebih pendek, plus ada obstacle baru. Banyak rider menantikan desain highspeed track ini. Kami juga akan menghadirkan higher/longer launcher untuk jump contest nanti,” kata Aditya.

Beberapa nama elite tanah air siap unjuk gigi, termasuk M. Abdul Hakim alias Jambol dari Jepara. Rider 76 Rider DH Squad ini menegaskan kesiapannya.


“Pastinya mempersiapkan fisik, mental, dan sepeda harus diperhatikan. Target saya selalu posisi pertama. Harus optimis untuk mendapatkan hasil terbaik di setiap balapan,” tegas Jambol.

Baginya, lintasan urban punya tantangan khas. Sorakan penonton, atmosfer kota, hingga obstacle menegangkan bikin adrenalin rider benar-benar diuji.


“Podium selalu berganti. Ada Andy Prayoga, Agung Prio, dan Khoiful Mukhib yang jadi juara seri 1. Saya sudah empat kali ikut urban downhill di Semarang, dan tiap event selalu berbeda serta penuh kejutan. Semakin extreme, semakin tertantang,” ujar Juara IDH 2017 kelas Men Elite itu.

Berbeda dengan seri Indonesian Downhill berstatus UCI points race, 76 IDH Urban hadir sebagai kompetisi non-series. Meski begitu, Aditya menegaskan tensi tetap panas.


“Ini tetap race, bukan funride. Juri PB ISSI dan sistem timing resmi tetap dipakai. Catatan waktu terbaik pasti jadi target semua rider. Hadiah juga kami berikan untuk lima besar di tiap kelas agar semakin memotivasi,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Beberapa nama elite tanah air siap unjuk gigi, termasuk M. Abdul Hakim alias Jambol dari Jepara. Rider 76 Rider DH Squad ini menegaskan kesiapannya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |