Jakarta, VIVA – Kehangatan Ramadan membawa angin segar dalam hubungan antara Inara Rusli dan mantan suaminya, Virgoun. Baru-baru ini, momen kebersamaan mereka saat berbuka puasa bersama ketiga anak mereka menarik perhatian publik dan menjadi sorotan hangat di media sosial.
Kendati keduanya telah resmi bercerai setelah melalui berbagai konflik yang mencuat ke publik, momen buka puasa tersebut menjadi bukti bahwa mereka masih berupaya menempatkan kepentingan anak-anak di atas segalanya. Scroll lebih lanjut ya.
Dalam sebuah wawancara di program televisi For Your Pagi (FYP), Inara membeberkan bahwa ajakan untuk berkumpul datang dari Virgoun. Menurut pengakuannya, ia sempat ragu menerima ajakan tersebut. Namun, niat baik sang mantan suami yang mengutamakan kebersamaan anak-anak membuatnya luluh.
“Katanya perlu ada momen kebersamaan setidaknya di bulan Ramadan bersama anak-anak supaya mereka nggak kehilangan figur kita berdua,” tutur Inara dalam kesempatan tersebut.
Virgoun, lanjut Inara, mengkhawatirkan dampak psikologis terhadap anak-anak mereka apabila terus melihat keluarga lain yang masih utuh. Ia ingin, meski orang tuanya sudah berpisah, ketiga anaknya tetap merasakan kehadiran figur ayah dan ibu secara utuh dalam momen-momen penting seperti Ramadan.
“Karena biar bagaimana pun mereka (anak-anak) juga pasti lihat lingkungan luar yang orang tuanya masih utuh dan sama-sama,” imbuhnya.
Keputusan Inara untuk menerima ajakan buka puasa bersama itu bukan tanpa pertimbangan. Ia mengaku ingin melindungi anak-anak dari rasa minder, kecemburuan sosial, hingga hilangnya kepercayaan diri akibat kondisi keluarga yang tidak lagi utuh.
"Kita nggak mau mereka merasa minder, mengalami kecemburuan sosial, atau bahkan kehilangan rasa percaya diri. Kita ingin mereka tumbuh sebagai orang dewasa yang punya kepercayaan diri yang kuat,” ujar Inara tegas.
Virgoun, Inara Rusli dan sang putri.
Photo :
- Instagram @mommy_starla.
Lebih jauh, Inara mengungkapkan bahwa dirinya sudah lebih dulu memaafkan Virgoun sebelum bulan Ramadan tiba. Proses itu ia lalui perlahan dengan memperkuat ilmu agama, yang menurutnya menjadi kunci utama untuk bisa berdamai dengan masa lalu.
"Semakin kita belajar, semakin kita paham pentingnya mempraktikkan sifat-sifat baik seperti memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Harapannya, Allah juga memaafkan kesalahan kita,” jelasnya.
Namun, kebersamaan ini tidak sepenuhnya diterima positif oleh publik. Di media sosial, banyak netizen menyambut baik sikap dewasa mereka, tapi tidak sedikit pula yang mempertanyakan keputusan Inara untuk membuka ruang lagi bagi Virgoun dalam kehidupan pribadinya.
Menanggapi berbagai komentar yang datang, Inara tetap teguh pada pendiriannya. Ia menegaskan bahwa seluruh keputusannya diambil demi kebaikan anak-anak.
"Aku cuma mau jadi orang tua yang baik buat anak-anakku. Harapannya ini bisa jadi contoh positif untuk masyarakat juga. Dan aku berterima kasih pada netizen yang sangat protektif,” ujarnya.
Ke depan, Inara berharap relasinya dengan Virgoun tetap bisa terjaga dengan baik dalam konteks co-parenting. Ia menekankan bahwa fokus utama mereka adalah kebahagiaan dan perkembangan anak-anak.
"Yang paling penting adalah kebahagiaan anak-anak. Selama mereka bahagia dan bisa tumbuh dengan baik, aku rasa tidak ada salahnya menjaga hubungan baik dengan Virgoun, setidaknya sebagai co-parenting yang sehat,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Keputusan Inara untuk menerima ajakan buka puasa bersama itu bukan tanpa pertimbangan. Ia mengaku ingin melindungi anak-anak dari rasa minder, kecemburuan sosial, hingga hilangnya kepercayaan diri akibat kondisi keluarga yang tidak lagi utuh.