VIVA – Hozon New Energy Auto mendirikan Neta sejak 2014, dan berjalan 10 tahun mengalami krisis, tepatnya pertengahan 2024. Walaupun nasibnya diujung tanduk, tapi di pasar Indonesia mereka masih berjualan.
Neta merupakan salah satu merek China pendatang baru yang fokus memasarkan kendaraan listrik di Indonesia. Startup tersebut mulai jualan di pasar Tanah Air sejak Agustus 2023, mengandalkan Neta V.
Produksi Neta V-II di pabrik HIM Bekasi.
Photo :
- VIVA/Krisna Wicaksono
Padahal di awal kehadirannya banyak model yang mereka tampilkan selain Neta V sebagai produk pertama yang dipasarkan. Dari kelas sedan ada Neta S, Neta U untuk segmen SUV, dan Neta GT sebagai sport car.
Adapun produk-produk tersebut hanya sekadar dipamerkan oleh PT Neta Auto Indonesia sebagai produsen. Dalam waktu yang cukup lama mereka hanya mengandalkan Neta V yang statusnya masih impor dari China.
Memasuki, Mei 2024 jenama asal Tiongkok itu merilis Neta V-II sebagai bentuk penyegaran, namun sudah diproduksi lokal dengan memanfaatkan pabrik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Terkait penjualan, Neta V tidak tergolong laris dibandingkan mobil listrik sekelasnya. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan diler ke konsumen di awal kemunculannya pada periode November-Desember 2023 hanya 166 unit.
Usahanya untuk mendongkrak penjualan di 2024 dengan merilis Neta V-II, kemudian diikuti Neta X untuk segmen SUV listrik yang resmi dijual, pada Juli tahun lalu, ternyata tidak terlalu membuahkan hasil yang baik.
Produksi mobil listrik Neta X di Indonesia
Photo :
- Neta Auto Indonesia
Artinya secara total produk yang mereka tawarkan ada tiga model di tahun lalu, walaupun fokus pemasarannya untuk Neta V-II dan Neta X. Namun menurut data Gaikindo, penjualan retailnya sepanjang 2024 hanya 570 unit.
Neta hanya menghuni peringkat ke-30 dari daftar brand terlaris, atau menjadi mobil listrik brand China yang tidak diminati dibandingkan merek Tiongkok lainnya.
Walaupun krisis yang dialami principal, dan isu kebangkrutan perusahaan mencuat, Neta masih tetap berjualan di pasar Indonesia. Meskipun lagi-lagi tidak menjanjikan, pencapaian retailnya, pada Januari-April 2025 hanya 205 unit.
Dirangkum dari pertama kali mereka hadir di Indonesia, artinya dalam kurun waktu sekitar tiga tahun hanya 941 unit mobil listrik Neta yang sudah diterima konsumen sampai saat ini.
Jika menelusuri pendistribusian unit dari pabrik ke dealer di tahun ini, Neta V sudah tidak lagi dipasarkan. Dua model tersebut mencatatkan angka wholesales 186 unit untuk V-II, dan 64 unit untuk Neta X.
Sebelumnya menurut laporan Carnewschina, Neta Auto diketahui sudah menghentikan produksinya. Melakukan pemecatan atau PHK massal, dan startup itu berusaha keras mencari dana segar agar tetap bertahan.
Pada 10 Februari 2025, Neta sempat mengungkapkan rencana investasi baru dari pihak lain, yaitu sebesar 4 miliar yuan atau setara Rp9 triliun, namun sayangnya gagal.
Secara finansial, Neta telah membukukan kerugian kumulatif sebesar 18,3 miliar yuan, atau setara Rp42,1 triliun selama tiga tahun. Selain itu Neta atau Hozon berutang kepada pemasok sebesar 6 miliar yuan, atau setara Rp13,8 triliun.
Perusahaan mengusulkan untuk mengubah 70 persen utang pemasok menjadi ekuitas dan membayar sisanya secara mencicil, dengan peringatan bahwa perusahaan dapat gagal bayar upah dan asuransi sosial tanpa modal baru.
Terbaru logo Neta di markas besarnya yang berlokasi di Shanghai dicopot. Adapun penjelasan dari lenyapnya indetitas perusahaan itu karena harus berpindah kantor, mengingat waktu sewanya sudah habis.
Walaupun kondisinya sudah seperti itu, Neta masih tetap berjual di pasar Indonesia seperti pribahasa ‘mati segan hidup tak mau’. Di tengah penjualan yang tidak menjanjikan, dan krisis yang dialami principal, mereka masih harus menjalani bisnisnya dengan mengandalkan 10 dealer.
Managing Director PT Neta Auto Indonesia, Zhu Wenbin, pernah mengatakan, Neta masih berkomitmen dalam mengembangkan pasar kendaraan listrik di Tanah Air. Hingga saat ini tetap beroperasi secara normal dengan layanan dan purna jual yang terjamin.
"Kami juga terus menjalankan rencana ekspansi dengan menambah jaringan dealer baru di berbagai kota di Indonesia, yang menunjukkan komitmen kami dalam menghadirkan mobil listrik berkualitas bagi masyarakat.
Halaman Selanjutnya
Usahanya untuk mendongkrak penjualan di 2024 dengan merilis Neta V-II, kemudian diikuti Neta X untuk segmen SUV listrik yang resmi dijual, pada Juli tahun lalu, ternyata tidak terlalu membuahkan hasil yang baik.