Jakarta, VIVA – Malaysia akan mempertahankan larangan ekspor logam tanah jarang (rare Earth) mentah untuk melindungi sumber daya di dalam negeri.
Meskipun negara tetangga Indonesia itu menandatangani kesepakatan mineral penting dengan Amerika Serikat (AS) saat KTT ASEAN berlangsung.
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Perindustrian Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, secara tegas menepis tuduhan bahwa Malaysia akan mengizinkan ekspor logam tanah jarang dan mineral penting lainnya ke AS hanya untuk mengejar keuntungan langsung atau tujuan strategis.
“Kita tidak ingin lagi menjadi negara yang hanya menggali (sumber daya alam) dan mengirim bahan baku mentah yang murah seperti di masa lalu. Tidak. Kita akan mendorong investasi asing (masuk ke Malaysia) dan berbagi teknologi untuk penambangan dan pengolahan logam tanah jarang mentah,” katanya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 29 Oktober 2025.
Sebagai informasi, Malaysia memiliki sekitar 16,1 juta ton deposit logam tanah jarang (rare Earth), tetapi tidak memiliki teknologi untuk menambang dan memprosesnya.
Logam tanah jarang sangat penting untuk manufaktur teknologi tinggi, termasuk kendaraan listrik, semikonduktor, dan rudal.
Reuters melaporkan pada awal Oktober 2025 bahwa Malaysia sedang berunding dengan China mengenai pemrosesan logam tanah jarang.
Selain itu, Lembaga Perhimpunan Kekayaan Malaysia, Khazanah Nasional, disebut akan bermitra dengan perusahaan China untuk membangun kilang di negara tetangga Indonesia tersebut.
Sebelumnya, AS telah menandatangani kesepakatan terpisah dengan Malaysia dan Thailand selama kunjungan Presiden Donald Trump ke Kuala Lumpur pada 26 Oktober 2025, untuk mencari kerja sama guna mendiversifikasi rantai pasokan mineral penting di tengah upaya tandingan dari China.
Menurut pernyataan bersama AS dan Malaysia, salah satu pendiri ASEAN itu sepakat untuk tidak melarang atau memberlakukan kuota ekspor mineral penting, termasuk logam tanah jarang (rare Earth) ke negeri Paman Sam.
Prabowo Pulang Lebih Awal dari KTT ASEAN, Menlu Bantah Gara-gara Salah Sebut Jokowi
Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan pulang lebih awal ke tanah air dan tidak menghadiri rangkaian kegiatan penutupan KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa
VIVA.co.id
28 Oktober 2025

2 hours ago
1









