VIVA – Sepakbola dunia diguncang skandal dugaan naturalisasi palsu oleh Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Itu setelah FIFA resmi mengumumkan telah memberikan sanksi berat pada FAM dan tujuh pemain naturalisasinya.
FAM dan sejumlah pemain ini melanggar pasal 22 Kode Disiplin FIFA terkait pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu. Lantas, apakah hukuman dari FIFA adalah pembekuan aktivitas sepakbola negeri Jiran, seperti yang pertnah dialami Indonesia?
FIFA dalam rilis resminya Komdis FIFA memutuskan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA. FIFA memberikan denda kepada FAM sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar.
FIFA juga menjatuhi hukuman kepada ketujuh pemain timnas Malaysia berupa larangan berpartisipasi dalam seluruh aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola selama 12 bulan, berlaku sejak tanggal pemberitahuan keputusan yaitu Jumat (26/9) malam. Ketujuh pemain itu juga dikenai denda sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41,8 juta.
"Selain itu, masalah kelayakan para pemain untuk memperkuat tim nasional Malaysia telah dirujuk oleh Komite Disiplin FIFA ke Pengadilan Sepak Bola FIFA untuk ditindaklanjuti lebih lanjut," tulis FIFA.
"FAM dan para pemain yang terlibat telah menerima pemberitahuan resmi atas keputusan Komite Disiplin FIFA pada hari ini (26/9). Sesuai dengan ketentuan dalam FDC, mereka memiliki waktu sepuluh hari untuk meminta keputusan yang disertai alasan.
"Jika diminta, keputusan tersebut akan dipublikasikan melalui situs legal.fifa.com. Keputusan ini masih dapat diajukan banding ke Komite Banding FIFA," tulis FIFA menambahkan.
Terkait hal itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) secara resmi menyatakan mengajukan banding ke FIFA. Mereka menolak tuduhan pemalsuan dokumen
Melalui Pejabat Presiden, Datuk Yusoff Mahadi dengan tegas menyatakan bahwa federasi tidak akan menerima keputusan tersebut begitu saja. Mereka siap melakukan perlawanan hingga tuntas.
"Kami akan menggunakan semua jalur hukum yang tersedia untuk melawannya," tegas Datuk Yusoff Mahadi dalam sebuah pernyataan resmi..
Dasar perlawanan FAM ternyata sangat kuat. Mereka merasa tidak bersalah karena mengklaim telah mematuhi setiap persyaratan yang diminta sejak awal.
Yusoff Mahadi bahkan melontarkan sebuah klaim yang sangat mengejutkan. Menurutnya, FIFA sendiri sebelumnya sudah memberikan lampu hijau untuk para pemain tersebut.
"FIFA sebelumnya telah memeriksa kelayakan para pemain dan memberikan konfirmasi resmi bahwa mereka memenuhi syarat untuk mewakili Malaysia," ungkap Yusoff Mahadi.
Halaman Selanjutnya
Terkait hal itu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) secara resmi menyatakan mengajukan banding ke FIFA. Mereka menolak tuduhan pemalsuan dokumen

4 weeks ago
13









