Mekah, VIVA – Setelah melewati puncak haji—yang meliputi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan lempar jumrah di Mina—jemaah haji memasuki fase akhir perjalanan spiritualnya. Masa ini menjadi waktu yang ideal untuk melakukan ziarah di Mekah sebelum kembali ke tanah air. Selain sebagai bentuk napak tilas perjuangan Nabi Muhammad SAW, ziarah juga menjadi sarana memperkaya pengalaman ruhani sekaligus mengisi waktu dengan amalan ibadah yang penuh keberkahan.
Berikut ini adalah artikel lengkap tentang berbagai tips berziarah di Mekah setelah puncak haji, agar jemaah bisa mengisi sisa waktu dengan kegiatan yang bermakna dan tak terlupakan.
1. Tentukan Prioritas Lokasi Ziarah yang Sarat Makna
Mekah adalah kota suci dengan jejak sejarah Islam yang begitu kuat. Di antara tempat ziarah utama yang sebaiknya dikunjungi setelah puncak haji, antara lain:
- Masjidil Haram dan Ka’bah (untuk thawaf sunah dan ibadah lainnya)
- Jabal Nur dan Gua Hira – tempat pertama turunnya wahyu
- Jabal Tsur – tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar saat hijrah
- Pemakaman Ma’la (Jannatul Ma’la) – tempat dimakamkannya keluarga Nabi dan sahabat
- Masjid Jin – masjid bersejarah tempat Nabi berdakwah kepada kaum jin
Menjelang kepulangan, pilihlah lokasi yang mudah dijangkau, tidak terlalu padat, dan memiliki nilai spiritual tinggi agar bisa berziarah dengan tenang dan penuh khidmat.
Ilustrasi suasana jemaah haji di Arab Saudi (dok: BP Haji)
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
2. Lakukan Ziarah dalam Kondisi Fisik yang Prima
Pasca-puncak haji, tubuh jemaah biasanya sudah mulai mengalami kelelahan. Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatan dan stamina sebelum memutuskan untuk berziarah ke lokasi yang membutuhkan perjalanan jauh atau mendaki, seperti ke Gua Hira atau Jabal Tsur.
Tips menjaga kondisi fisik saat berziarah:
- Istirahat cukup sebelum berangkat
- Minum air putih secara berkala
- Gunakan alas kaki yang nyaman
- Hindari ziarah di siang hari yang panas terik
- Bawa makanan ringan dan obat pribadi jika diperlukan
3. Niatkan Ziarah sebagai Bagian dari Ibadah, Bukan Sekadar Wisata Religi
Manfaatkan Waktu Luang, Jemaah Haji kunjungi Gua Hira
Photo :
- Bahauddin/MCH2019
Ziarah di Mekah bukanlah wisata biasa, melainkan perjalanan spiritual yang mengandung nilai ibadah. Oleh karena itu, niat yang lurus menjadi landasan utama. Setiap langkah ziarah hendaknya diniatkan untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW dan memperdalam pemahaman Islam.
Hindari menghabiskan waktu hanya untuk foto-foto tanpa merenungi makna tempat yang dikunjungi. Bacalah doa, zikir, atau ayat-ayat Al-Qur'an di tempat-tempat bersejarah, dan jadikan momen ini sebagai bentuk syukur atas kesempatan berhaji.
4. Manfaatkan Waktu Luang dengan Thawaf Sunah dan I’tikaf di Masjidil Haram
Selain ziarah ke tempat bersejarah, jangan lewatkan amalan ibadah ringan namun berpahala besar seperti thawaf sunah, i’tikaf, dan memperbanyak zikir dan doa di Masjidil Haram. Waktu menjelang kepulangan adalah saat yang tepat untuk berintrospeksi, memperkuat spiritualitas, dan memohon keberkahan atas perjalanan haji yang telah dilalui.
Banyak ulama menyarankan jemaah memperbanyak sholat sunah di Masjidil Haram, karena satu rakaat sholat di sana bernilai seratus ribu kali lipat dibanding tempat lain. Maka, maksimalkan waktu di Mekah untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya amal kebaikan.
Suasana Shalat Jumat di Masjidil Haram
5. Hindari Aktivitas Berlebihan, Fokus pada Ibadah dan Persiapan Pulang
Meskipun ziarah sangat dianjurkan, jangan memaksakan diri hingga mengganggu persiapan kepulangan ke tanah air. Setelah melaksanakan ibadah haji, tubuh dan pikiran perlu beradaptasi kembali sebelum melakukan perjalanan panjang pulang ke Indonesia.
Tips menjelang kepulangan:
- Mulailah mengepak barang sejak H-2
- Cek jadwal penerbangan dan transportasi menuju bandara
- Konsultasikan dengan petugas haji jika ada masalah kesehatan
- Prioritaskan beristirahat dan menghindari tempat-tempat terlalu padat
Ingat, ziarah yang baik adalah ziarah yang tidak memberatkan diri, tapi membawa ketenangan dan kebahagiaan spiritual.
6. Kenang dan Catat Pengalaman Ziarah sebagai Inspirasi Hidup
Pengalaman ziarah pasca-haji bisa menjadi sumber inspirasi dan kekuatan iman untuk bekal hidup di tanah air. Bawa pulang bukan hanya oleh-oleh fisik, tapi juga oleh-oleh ruhani berupa kisah, hikmah, dan rasa cinta kepada Rasulullah SAW yang semakin mendalam.
Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Catat pengalaman ziarah di buku harian atau blog
- Ceritakan kisah spiritual kepada keluarga dan sahabat
- Gunakan momen ini untuk memperbaiki kualitas ibadah di rumah
Kegiatan Penuh Makna
Ziarah di Mekah setelah puncak haji adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi waktu menjelang kepulangan dengan kegiatan penuh makna. Dengan niat yang tulus, perencanaan yang baik, dan semangat untuk semakin mendekat kepada Allah SWT, ziarah bisa menjadi penutup yang indah dari perjalanan haji Anda.
Gunakan kesempatan ini untuk meneguhkan keimanan, mengenang sejarah Islam, dan memperkuat ikatan spiritual Anda dengan Rasulullah SAW dan ajaran Islam. Semoga setiap langkah ziarah yang dilakukan menjadi amal yang diridhai dan membawa keberkahan hingga pulang ke tanah air.
Halaman Selanjutnya
2. Lakukan Ziarah dalam Kondisi Fisik yang Prima