Tragedi Keluarga Devy Anastasia: Ayah Pembunuh Ibu, Kisah Pilu Jebolan MasterChef!

5 hours ago 1

Jumat, 7 Maret 2025 - 02:04 WIB

Jakarta, VIVA – Nama Devy Anastasia mendadak jadi sorotan pengguna media sosial. Jebolan ajang pencarian bakat memasak Master Chef Indonesia season 9 ini punya cerita kelam saat dia masih kecil.

Dalam podcastnya dengan Denny Sumargo, Devy Anastasia bercerita tentang ibunya yang bernama Lina harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya, Daniel. Momen itu terjadi saat dirinnya duduk di bangku TK atau tepatnya di usia 6 tahun.

Insiden kematian sang ibu itu kata Devy terjadi lantaran tidak sengaja. Disebutkan Devy awalnya kedua orang tuanya itu sempat terlibat cekcok.

Namun lantaran takut suara pertengakaran mereka terdengar tetangga akhirnya sang ayah, Daniel membekap mulut sang ibu menggunakan bantal. Padahal ibunda dari Devy Anastasia itu memiliki masalah kesehatan paru yakni asma. 

"Papa ngakunya ribut berisik takut ketahuan tetangga. Terus (dibekap) pakai bantal dan asmanya membuat pernapasan dia (mama) hilang," kata Devy.

Saat itu kata Devy sang ayah sempat panik. Hingga membuat Daniel menyembunyikan jenazah sang istri di antara sela-sela Kasur. Jenazah sang ibu sendiri baru diketahui tetangga sekitar beberapa waktu setelahnya.

"Jadi papa panik terus dimasukin ke kasur kayu zaman dulu yang gede banget masih nempel di pan bawah, dimasukin ke situ di sela-sela kasur ditimpa. Jadi lama banget buat dicium," kata dia.

Usai insiden itu, diungkap Devy sang ayah sempat kabur. Akibat perbuatannya itu, Daniel sang ayah harus menerima hukuman penjara selama 7 tahun lamanya.

"Kalau sama remisinya sekitar 5 tahun, tidak terlalu lama karena dibantu banding karena perbuatan yang tidak disengaja," sambungnya.

Devy bercerita saat tahu insiden itu beberapa tahun setelahnya dia sendiri mengaku merasa lega. Dalam artian dia menyadari bahwa saat itu masih ada sang ayah.

"Bukan perasaan yang marah saat tahu papa yang bunuh tapi lega. Memang kesannya jahat banget karena gue pikir mati dua-duannya kalau mati dua-duanya gue bakal sedih banget. Ketika dia ditangkap gue lebih lega karena ada papa dan perasaannya kompleks campur aduk," kata dia.

Devy juga mengungkap bahwa insiden itu tidak memberikan trauma yang signifikan. Sebab dia sendiri tidak memiliki waktu untuk mencerna trauma itu sendiri.

"Gue tidak punya waktu untuk mencerna trauma itu ya karena itu cepat banget. Kita (anak-anak) diumpetin, keluarga kompor banget keluarga mama maunya (dihukum) jelek karena dibunuh adiknya. Jujur enggak punya waktu mencerna, jadi lewat aja. Posisinya waktu ketemu papa lagi kayak beda terus sifatnya beda," kata dia.

Halaman Selanjutnya

Usai insiden itu, diungkap Devy sang ayah sempat kabur. Akibat perbuatannya itu, Daniel sang ayah harus menerima hukuman penjara selama 7 tahun lamanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |