Gaza, VIVA – Seorang pejabat senior Hamas mengecam pernyataan Donald Trump pada Selasa, 4 Februari 2025 yang meminta warga Gaza pergi dari tanahnya.
Hamas menganggap pernyataan Trump sebagai resep untuk menciptakan kekacauan di Timur Tengah, setelah presiden AS tersebut mengklaim bahwa warga Palestina tidak meninggalkan Gaza karena mereka tidak punya alternatif lain.
"Kami menganggapnya sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di wilayah tersebut. Rakyat kami di Jalur Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terlaksana," kata Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan.
"Yang dibutuhkan adalah diakhirinya pendudukan dan agresi terhadap rakyat kami, bukan pengusiran mereka dari tanah mereka," tambahnya, dikutip dari ANews, Rabu 5 Februari 2025.
Lebih dari 423 Ribu Warga Palestina Pindah ke Gaza Utara
Rekan pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq juga mengkritik Trump atas komentar terbarunya.
"Rakyat kami di Gaza telah menggagalkan rencana pemindahan dan deportasi di bawah pemboman selama lebih dari 15 bulan," ucap al-Rishq dalam sebuah pernyataan terpisah.
"Mereka berakar di tanah mereka dan tidak akan menerima skema apa pun yang bertujuan untuk mencabut mereka dari tanah air mereka."
Bursa Asia Melesat Setelah China Umumkan Tarif Balasan terhadap AS
Bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan, Rabu, 5 Februari 2025. Sikap investor mengabaikan pungutan bea masuk Trump serta tindakan balasan China jadi katalis
VIVA.co.id
5 Februari 2025