Wanita Penjual Kerupuk Tewas Tertabrak Kereta di Surabaya, Suami Korban Syok

1 day ago 3

Kamis, 12 Juni 2025 - 06:40 WIB

Surabaya, VIVA – MSK (48), seorang penjual kerupuk, meninggal dunia setelah tertabrak Kereta Api Ambarawa pada Rabu malam 11 Juni 2025. Insiden tragis itu terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang di Jalan Buntaran, Manukan Wetan, Surabaya. 

Menurut keterangan saksi mata, Parto (28), korban berjalan di tengah jalur rel ganda, membawa dagangan kerupuknya yang terbungkus plastik, bergerak dari timur ke barat.

Korban sudah terbiasa berjualan kerupuk setiap sore dengan menitipkan dagangannya ke various warung kopi dan warung makan di Kelurahan Manukan Wetan. Pada hari kejadian, sekitar pukul 16.00 WIB, korban berjalan sendirian menuju warung-warung untuk mengantarkan kerupuk.

Saat korban berada di tengah jalur rel, dari arah berlawanan KA Ambarawa Relasi Semarang Tawang–Pasar Turi melaju dengan kecepatan tinggi dari barat ke timur. Meski korban berhadapan langsung dengan arah kedatangan kereta, ia diduga terlambat menyadari bahaya.

”Saya sudah teriak, ‘Buk minggir, minggir!’ Tapi dia kurang dengar karena kereta kencang,” ungkap Parto, penjaga swadaya perlintasan rel tanpa palang.

KA Ambarawa sempat membunyikan klakson untuk memberi peringatan, namun korban tidak sempat keluar dari jalur sebelum akhirnya tersambar dan tewas di tempat.

Suami korban, Samsul, mengaku baru mendapat kabar bahwa istrinya mengalami kecelakaan saat berjualan. Ia tampak terpukul dan belum bisa melihat kondisi jasad istrinya yang mengalami luka parah akibat benturan keras dengan KA Ambarawa.

”Saya baru pulang nukang, saya enggak tahu kondisinya gimana, pak,” ujarnya dengan suara bergetar.

Pantauan di lokasi sekitar pukul 17.59 WIB, jenazah korban ditemukan tergeletak di pinggiran rel, berjarak sekitar 25 meter dari titik perlintasan sebidang.

Korban kecelakaan kereta api di Surabaya

Photo :

  • tvOne/Zainal Azhari

Hingga 21.05 WIB, tim INAFIS Polrestabes Surabaya tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP dan visum luar terhadap jenazah korban. Proses tersebut berlangsung sekitar 20 menit, sebelum akhirnya jenazah dievakuasi menggunakan kantung jenazah dan dibawa ke kamar mayat RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, sementara warga sekitar berharap adanya peningkatan pengamanan di perlintasan sebidang tersebut guna mencegah kejadian serupa terulang.

Laporan: tvOne/Zainal Azkhari – Jawa Timur

Halaman Selanjutnya

”Saya baru pulang nukang, saya enggak tahu kondisinya gimana, pak,” ujarnya dengan suara bergetar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |