Teheran, VIVA – Kepala Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayjen Hossein Salami dikabarkan tewas dalam serangan mengejutkan yang dilakukan oleh Israel pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025.
Hossein Salami adalah Komandan Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), pasukan elite Iran yang ditakuti sekaligus disegani, baik di dalam negeri maupun di kawasan Timur Tengah.
Sejak menjabat pada April 2019, Salami telah menjadi simbol perlawanan terhadap tekanan Amerika Serikat dan Israel. Retorikanya keras, langkahnya tegas, dan kesetiaannya pada Revolusi Islam tak diragukan.
Israel menyerang ibu kota Iran, Teheran pada Kamis malam
Hossein Salami juga sempat masuk dalam daftar tokoh paling berpengaruh dan kontroversial di dunia geopolitik Timur Tengah.
Latar Belakang Militer Sejak Muda
Hossein Salami lahir pada tahun 1960 di wilayah Mazandaran, Iran utara. Ia mengawali karier militernya setelah Revolusi Islam 1979, dan tak butuh waktu lama baginya untuk menunjukkan ketangguhan di medan perang.
Selama Perang Iran-Irak (1980–1988), Salami aktif di berbagai medan tempur dan dikenal sebagai komandan yang strategis serta berani mengambil risiko. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Komando dan Staf IRGC, tempat ia mengasah kemampuan taktik dan strategi tingkat tinggi.
Karier yang Meroket
Karier Salami di IRGC terus melesat. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Angkatan Udara IRGC, lalu naik menjadi Wakil Komandan IRGC selama satu dekade (2009–2019), hingga akhirnya ditunjuk langsung oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai Komandan Tertinggi IRGC pada 2019.
Penunjukan ini dianggap sebagai sinyal bahwa Iran ingin mengambil sikap lebih keras dalam menghadapi tekanan internasional, terutama dari Washington dan Tel Aviv.
VIVA Militer: Dampak serangan udara Israel di Iran
Gaya Kepemimpinan Garis Keras
Salami dikenal vokal dan tanpa kompromi. Dalam berbagai pernyataan, ia kerap melontarkan peringatan keras kepada AS dan Israel, bahkan tak segan menyebut mereka sebagai musuh revolusi.
“Kami siap menghancurkan setiap ancaman hanya dalam hitungan menit,” tegas Salami dalam pidato militernya pada 2023.
Di bawah kepemimpinannya, IRGC meningkatkan program rudal balistik, operasi drone, serta mendukung kelompok-kelompok militan di kawasan seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan milisi Syiah di Irak serta Suriah.
Disanksi dan Diwaspadai Barat
Hossein Salami termasuk dalam daftar individu yang dijatuhi sanksi oleh AS dan Uni Eropa, baik karena perannya dalam represi terhadap demonstran di Iran maupun karena aktivitas ofensif IRGC di kawasan.
Amerika bahkan secara resmi menyatakan IRGC sebagai organisasi teroris asing pada 2019, langkah yang memperkeruh hubungan Iran-AS dan menjadikan Salami sebagai salah satu figur militer paling diburu secara politik.
Simbol Revolusi dan Loyalis Khamenei
Bagi para pendukungnya di Iran, Salami adalah lambang keberanian, kesetiaan, dan integritas terhadap cita-cita Revolusi Islam. Ia sangat dekat dengan Ayatollah Ali Khamenei dan diyakini sebagai penjaga setia ideologi negara.
Halaman Selanjutnya
Karier yang Meroket