Waspada saat Bayar Parkir Pakai QR Code

3 hours ago 1

Senin, 15 September 2025 - 14:06 WIB

Los Angeles, VIVA – Pembayaran parkir kini semakin mudah berkat hadirnya QR Code, atau yang umum dikenal di Indonesia dengan nama QRIS. Cukup buka kamera ponsel, scan, dan transaksi selesai dalam hitungan detik. Namun, kemudahan ini ternyata dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

Modus yang mulai marak adalah penempelan stiker QR palsu di mesin parkir atau papan informasi. QR tersebut terlihat resmi, padahal mengarahkan pengguna ke situs palsu. Begitu data dimasukkan, informasi pribadi dan finansial bisa dicuri.

Kasus serupa sempat ditemukan di beberapa kota besar di luar negeri. Penipu menempelkan QR palsu di meteran parkir sehingga pengemudi langsung diarahkan ke halaman pembayaran palsu. Korban biasanya baru sadar setelah melihat ada transaksi mencurigakan di rekeningnya.

Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Senin 15 September 2025, penggunaan kode QR untuk parkir saat ini semakin luas. Sayangnya, banyak orang terburu-buru saat mencari tempat parkir, sehingga tidak memperhatikan detail QR yang dipindai. Situasi ini menjadi celah yang ideal bagi pelaku kejahatan.

Biasanya, QR palsu ditempel dengan rapi di atas QR asli agar sulit dibedakan. Sekilas memang tampak sah, apalagi jika ditempel di lokasi resmi. Hal ini membuat masyarakat semakin lengah karena percaya pada tampilan fisik mesin parkir.

Padahal, QR code bisa dibuat siapa saja dalam waktu singkat melalui aplikasi gratis. Dari sana, kode tersebut bisa diarahkan ke situs berbahaya atau halaman pembayaran palsu. Itulah mengapa masyarakat diminta lebih berhati-hati setiap kali memindai kode.

Pakar keamanan siber menyarankan agar pengguna memeriksa dengan teliti sebelum melakukan pembayaran. Misalnya, pastikan nama merchant yang muncul sesuai dengan penyedia layanan parkir resmi. Jika ada kejanggalan, lebih baik batalkan transaksi.

Selain itu, beberapa kota sudah menegaskan tidak pernah menempelkan QR di mesin parkir. Mereka biasanya mengarahkan pengguna untuk memakai aplikasi resmi yang bisa diunduh langsung di toko aplikasi. Cara ini dinilai lebih aman karena mengurangi risiko pemalsuan.

Meski begitu, bukan berarti semua QR berbahaya. Banyak restoran, pusat perbelanjaan, hingga transportasi publik menggunakan kode QR dengan aman. Kuncinya ada pada kebiasaan masyarakat untuk selalu waspada dan tidak sembarangan memindai.

Ketua Pansus Perparkiran DPRD Jakarta Ahmad Lukman Jupiter (Dok. DPRD Jakarta/DDJP)

Sebut Ada 105 Operator Parkir di Jakarta Tak Berizin, Pansus Perparkiran: Ini Pidana, Pungli dan Penggelapan Pajak

Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta menilai banyak yang harus dievaluasi soal pengelolaan parkir di Jakarta.

img_title

VIVA.co.id

2 Juli 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |