2.326 Atlet dari 14 Negara Bersaing di Kejuaraan Karate Terbesar di Indonesia

7 hours ago 2

Jumat, 4 Juli 2025 - 18:21 WIB

VIVA – Indonesia kembali menorehkan tinta emas di dunia karate internasional. Sebanyak 2.326 karateka dari 14 negara ambil bagian dalam 4th SHUREIDO International Karate Cup 2025, yang digelar di GOR Ciracas, Jakarta Timur, pada 4–6 Juli 2025.

Angka ini menjadikan ajang tersebut sebagai salah satu turnamen karate terbesar yang pernah digelar di Tanah Air, baik dari sisi jumlah peserta maupun skala internasional.

Tak tanggung-tanggung, kejuaraan ini juga diramaikan oleh atlet-atlet dari berbagai negara seperti Jepang, Rusia, Malaysia, India, Chinese Taipei, Singapura, Hong Kong, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, Maroko, Oman, Selandia Baru, serta Indonesia selaku tuan rumah.

Ketua Panitia, Ricky Muchtar, menyebut kejuaraan ini bukan hanya sekadar ajang pertandingan, melainkan ruang strategis untuk meningkatkan kualitas karate nasional. Hal itu diwujudkan lewat kehadiran empat juara dunia karate asal Jepang yang turut meramaikan kejuaraan ini.

Mereka adalah: Ayumi Uekusa – 4 kali Grand Winner WKF, Shinji Nagaki – Juara Dunia Kumite WKF 2004, Mori Yuta – Juara Kumite WKF, Emiri Iwamoto – Juara Kata WKF

Yang paling ditunggu-tunggu dari ajang ini adalah laga “Best of The Best” — pertandingan bergengsi yang mempertemukan para juara dari setiap kategori untuk memperebutkan gelar tertinggi. 

Tak hanya medali, para pemenang kategori U21 dan Senior (Putra dan Putri) juga berhak atas tiket menuju Kejuaraan World Karate Federation Series A yang akan digelar pada 3–5 Oktober 2025 mendatang.

Kejuaraan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PB FORKI, Marsekal TNI (Purn) DR (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.PDalam pidatonya, Hadi tidak hanya mengapresiasi keberhasilan panitia dan antusiasme peserta, tetapi juga menegaskan bahwa ajang ini menjadi momentum kebangkitan karate Indonesia di kancah internasional.

“Turnamen ini bukan sekadar kompetisi. Ini adalah bentuk nyata pembinaan, semangat persaudaraan, serta panggung bagi atlet-atlet kita untuk menunjukkan diri kepada dunia,” ujar Hadi di hadapan ribuan peserta dan tamu undangan.

Hadi yang juga mantan Panglima TNI itu menyoroti pentingnya pembinaan jangka panjang dan pembukaan akses internasional bagi karateka muda Indonesia. Menurutnya, Indonesia tak kekurangan talenta, namun masih butuh sistem kompetisi yang konsisten dan berkualitas.

“Anak-anak kita luar biasa. Tapi mereka butuh diasah lewat event-event seperti ini. Lewat SHUREIDO Cup, mereka bisa belajar langsung dari juara dunia. Mereka bisa rasakan atmosfer persaingan internasional tanpa harus keluar negeri.”

Hadi juga mengapresiasi kerja keras panitia dalam menyelenggarakan event sebesar ini dengan standar internasional.

“Tuan rumah bukan hanya soal fasilitas. Tapi juga pelayanan, sportivitas, dan keramahan. Kita tunjukkan pada dunia, Indonesia layak jadi pusat event karate dunia.”

Ia juga mengingatkan agar seluruh panitia dan relawan memberikan pelayanan terbaik kepada peserta luar negeri. Sebab, menurutnya, setiap interaksi adalah duta Indonesia di mata internasional.

“Jangan hanya karena satu kejadian kecil, nama bangsa kita jadi tercoreng. Justru sebaliknya, kita harus jadi contoh tuan rumah yang bersahabat dan profesional

Lebih lanjut, Ricky Muchtar yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PB FORKI, menegaskan bahwa event ini menjadi langkah nyata menuju panggung dunia.

“Kami ingin mencetak kualitas, bukan hanya kuantitas. Kehadiran juara dunia dan wasit internasional adalah bagian dari upaya menghadirkan atmosfer kompetisi yang setara dengan standar dunia,” tegas Ricky.

Halaman Selanjutnya

Kejuaraan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PB FORKI, Marsekal TNI (Purn) DR (HC) Hadi Tjahjanto, S.I.PDalam pidatonya, Hadi tidak hanya mengapresiasi keberhasilan panitia dan antusiasme peserta, tetapi juga menegaskan bahwa ajang ini menjadi momentum kebangkitan karate Indonesia di kancah internasional.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |