Jakarta, VIVA – Perkembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) memunculkan kekhawatiran di kalangan pekerja mengenai potensi tergantikannya peran manusia di tempat kerja. Namun, sejumlah pakar menegaskan bahwa teknologi justru dapat menjadi sarana penguatan kompetensi tenaga kerja, bukan pengalih fungsi.
Perubahan pola kerja global tengah mengalami akselerasi, namun adaptasi yang tepat dapat membuka peluang baru bagi pengembangan karier. Scroll lebih lanjut yuk!
“HR Technology akan lebih kompleks setiap tahunnya dan akan ada banyak functionality dari software, salah satunya AI. AI support sendiri masih menjadi ongoing trend tahun depan karena masih banyak makro economic issue dalam dunia yang bisa berdampak pada development karir karyawan. Dalam World Economic Forum sampai 2027 akan ada 6% karyawan yang harus merubah cara melakukan pekerjaan. Karena itu kami akan membantu reskilling karyawan dan support dari segi teknologi.” kata Gordon Enns, Chief Executive Officer DataOn, dalam The 15th Annual HR Conference 2025 yang berlangsung di Jakarta.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa yang diperlukan bukan rasa cemas, tetapi kesiapan untuk beradaptasi. Berikut lima langkah praktis bagi para profesional untuk memanfaatkan teknologi dan AI dalam mendukung perkembangan karier:
1. Meningkatkan Kompetensi melalui Pembelajaran Berbasis AI
AI kini semakin banyak diterapkan dalam platform pembelajaran digital. Karyawan dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan kemampuan baru, mulai dari analisis data, komunikasi profesional, hingga literasi digital. Pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan.
2. Mengoptimalkan Produktivitas Kerja
Berbagai aplikasi berbasis AI membantu menyederhanakan tugas administratif, seperti pengaturan jadwal, pengarsipan dokumen, hingga penyusunan draft laporan. Dengan demikian, waktu kerja dapat dialokasikan untuk kegiatan strategis yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
3. Membangun Identitas Profesional di Ranah Digital
Teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memperkuat personal branding. Mulai dari membuat portofolio daring, meningkatkan kehadiran di platform profesional, hingga menganalisis kekuatan dan peluang karier berdasarkan profil kompetensi yang dimiliki.
4. Mengambil Keputusan Karier Berdasarkan Data
Perencanaan karier tidak lagi hanya mengandalkan intuisi. Analitik data dan fitur insight pada sistem manajemen SDM dapat membantu karyawan memahami performa, kebutuhan peningkatan skill, hingga peluang pengembangan peran di masa depan.
Halaman Selanjutnya
5. Berkolaborasi dengan Teknologi, Bukan Berkompetisi

3 weeks ago
7









