AI Masuki Sektor HR, Bagaimana Cara Kerjanya?

3 weeks ago 11

Selasa, 30 September 2025 - 12:52 WIB

Jakarta, VIVA – Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) terus berkembang di dunia kerja, termasuk di bidang manajemen sumber daya manusia (HR). AI, dinilai mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, serta memperkuat retensi karyawan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.

Studi Kearney dan McKinsey menunjukkan bahwa 65% perusahaan di Asia Tenggara telah mengadopsi AI. Potensi kontribusinya terhadap PDB kawasan diperkirakan mencapai US$1 triliun pada tahun 2030. 

Meski begitu, sekitar 80% perusahaan masih berada di tahap awal implementasi. Terkait ini, Mekari Talenta, salah satu penyedia software Human Capital Management (HCM), memperkenalkan serangkaian fitur berbasis AI yang mencakup seluruh siklus kerja karyawan. 

Fitur yang dihadirkan antara lain Candidate Scoring untuk mempercepat rekrutmen sekaligus meminimalkan bias. Kemudian, Liveness Validation untuk memastikan kehadiran valid melalui biometrik, serta Airene, chatbot yang menyajikan ringkasan data HR secara cepat. 

Ada pula Performance Review Summarization yang menghasilkan evaluasi kinerja otomatis, serta Employee at Risk untuk memprediksi potensi turnover. “AI di Mekari Talenta dirancang bukan hanya untuk otomatisasi, tapi juga sebagai HR leaders’ strategic partner untuk empower people’s growth," kata Stevens Jethefer, Head of Business Mekari Talenta, seperti dikutip dari siaran pers, Selasa, 30 September 2025.

Ilustrasi interview kerja

"Kami mengukur dampak setiap fitur terhadap produktivitas, biaya, dan pertumbuhan bisnis, sehingga kami dapat membantu HR mengoptimalkan seluruh siklus karyawan, dari rekrutmen hingga retensi,” paparnya.

Penggunaan AI di Mekari Talenta menunjukkan tren pertumbuhan di Indonesia. Sepanjang 2025, perusahaan mencatat peningkatan pemanfaatan fitur AI hingga dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Sektor yang paling banyak mengadopsi antara lain industri real sector, professional services, dan perdagangan. Beberapa perusahaan pengguna melaporkan rekrutmen menjadi 30% lebih cepat berkat Candidate Scoring, serta adanya penurunan kecurangan absensi yang berpengaruh pada efisiensi biaya operasional HR.

Selain itu, dukungan AI dalam penilaian kinerja karyawan juga disebut membantu retensi tenaga kerja berpotensi tinggi melalui prediksi turnover. Mekari Talenta menyebut pendekatan ini memposisikan HR bukan hanya sebagai fungsi administratif, melainkan bagian penting dalam strategi bisnis.

Melalui pengambilan keputusan berbasis data, teknologi AI dipandang dapat membantu HR mengantisipasi tantangan sekaligus menciptakan peluang baru. Prediksi risiko dan otomatisasi diharapkan mampu menekan biaya operasional, sementara personalisasi pengalaman kerja dinilai dapat meningkatkan transparansi dan kepuasan karyawan.

Di kawasan Asia Tenggara, adopsi AI untuk HR diperkirakan akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Indonesia menjadi salah satu pasar potensial, mengingat besarnya kebutuhan perusahaan untuk mempertahankan daya saing melalui transformasi digital.

Halaman Selanjutnya

Penggunaan AI di Mekari Talenta menunjukkan tren pertumbuhan di Indonesia. Sepanjang 2025, perusahaan mencatat peningkatan pemanfaatan fitur AI hingga dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |