Selasa, 25 Februari 2025 - 12:38 WIB
VIVA – Pemerintah Korea Utara (Korut) mengecam tindakan militer Amerika Serikat (AS), Jepang dan Prancis, yang menggelar latihan gabungan di dekat perairan Filipina.
Latihan tempur gabungan antara militer Amerika Serikat bersama dua negara sekutunya sebenarnya sudah digelar pada awal Februari 2025.
Akan tetapi dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Korea Utara, KCNA, rezim Kim Jong-un baru mengeluarkan pernyataan Selasa 25 Februari 2025.
Dalam latihan tersebut Angkatan Laut AS mengerahkan sebuah kapal induk. Begitupun armada militer Prancis yang diperkuat oleh kapal induk tenaga nuklir Charles de Gaule.
VIVA Militer: Latihan gabungan militer Amerika Serikat, Jepang dan Prancis
Photo :
- Maritime Business World
Sementara, militer Jepang juga mengirim sejumlah kapal perangnya.
Korea Utara menuding Jepang telah mengancam stabilitas keamanan di kawasan Asia-Pasifik, akibat tindakannya dalam aksi militer bersama AS dan Prancis.
Korut juga menyoroti keanggotaan Jepang dalam forum keamanan multilateral yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Quad.
Selain itu, Tokyo juga tengah berupaya masuk ke dalam organisasi kemitraan keamanan yang di dalamnya juga ada AS dan Inggris.
VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
"Realitas penempatan kapal induk Jepang secara de facto ke lokasi jauh yang tidak terkait dengan postur pertahanan semata," bunyi pernyataan pemerintah Korea Utara.
"(Itu) menggabungkan kekuatan dengan pasukan invasi asing menunjukkan bahwa ambisi invasi luar negeri kaum militeris telah memasuki tahap implementasi," lanjut pernyataan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Korut juga menyoroti keanggotaan Jepang dalam forum keamanan multilateral yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Quad.