Bos OJK Sebut RI Masih Rawan Terkena Tarif Impor Trump karena Ini

5 hours ago 1

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:29 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapan, Indonesia masih rawan terkena tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebab, Indonesia masuk ke dalam 15 besar negara yang menyebabkan AS defisit.

Mahendra menjelaskan, konsep kebijakan tarif yang diterapkan Trump, yakni menyasar ke negara-negara yang menyebabkan defisit AS. Saat ini negara yang akan terkena adalah Kanada dan Meksiko.

"Negara-negara terkait dengan Trump factor adalah top five countries yang menyebabkan defisit kepada Amerika kira-kira gitu lah kan cara melihatnya," ujar Mahendra dalam acara Financial Lecture Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Jumat, 27 Februari 2025.

Mahendra mengatakan dari sisi produk, ekspor Indonesia ke AS hanya satu produk. Indonesia tercatat mengalami defisit ke AS untuk mainan, hingga pakaian olahraga.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Kalau ada istilah deficit creator gitu ya, atau deficit source dari Amerika yaitu untuk toys, games, dan sport equipment kita nomor empat terbesar. Sehingga rawan terhadap tarif," jelasnya.

Namun jika secara menyeluruh, Mahendra mengatakan bahwa Indonesia masuk ke dalam 15 negara penyebab defisit Amerika Serikat. Hal ini jelasnya, harus diwaspadai.

Ketua DK OJK, Mahendra Siregar.

"Jadi kalau masih yang diubek-ubek top five atau top ten, ya mungkin aman. Tapi kalau sudah top fifteen, nah mulai khawatir," imbuhnya.

Adapun Trump akan mulai memberlakukan kebijakan tarif impor kepada Meksiko, Kanada, dan China mulai 4 Maret 2025. Untuk Meksiko dan Kanada tarif sebesar 25 persen, sedangkan China sebesar 20 persen.

Halaman Selanjutnya

Source : Dokumentasi OJK.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |