Kediri, VIVA – Pemilik CT Corp yang menaungi Trans7, Chairul Tanjung, menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, pada Kamis, 23 Oktober 2025. Kunjungan itu menyusul polemik salah satu tayangan Expose Uncensored Trans7 yang memantik gelombang aksi protes berhari-hari dari kalangan pesantren.
Melansir VIVA Jatim, pria yang akrab disapa CT yang mengenakan kemeja batik biru itu tiba di Lirboyo sekitar pukul 13.45 WIB, bersama sejumlah petinggi Trans Media untuk sowan ke pengasuh Ponpes Lirboyo KH Anwar Manshur.
Hadir dalam kunjungan itu mantan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh yang juga
Rais Syuriyah PBNU.
Pemilik CT Corps Chairul Tanjung sowan ke Ponpes Lirboyo
Kedatangan CT dan rombongan di Lirboyo disambut pengurus Ponpes Lirboyo dan juga Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim. Rombongan dipersilakan masuk ke Gedung Aula Yayasan Pesantren, tempat pertemuan dengan para masyayikh digelar.
Sebelumnya, Selasa, 21 Oktober 2025, Direktur Operasional Trans Media Latif Harnoko menyampaikan bahwa Chairul Tanjung telah dijadwalkan untuk sowan ke Lirboyo pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Hal itu disampaikan Latif sampaikan saat bertemu dengan perwakilan santri dan alumni Lirboyo yang berdemonstrasi di DPRD Jatim di Surabaya, mendesak agar CT sebagai pemilik Trans7 untuk sowan ke Lirboyo dan meminta maaf ke Masyayikh Lirboyo.
"Insyaallah Pak Chairul Tanjung akan datang hari Kamis jam 10.00, dan semoga ini akan bisa lebih jelas," kata Latif
Pemilik CT Corps Chairul Tanjung sowan ke Ponpes Lirboyo
Di hadapan pendemo, Latif menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para kiai dan peserta aksi terkait tayangan Expose Uncensored tentang pesantren yang kini jadi polemik itu. Ia mengakui bahwa tayangan Trans7 tersebut telah mencederai perasaan umat Islam.
"Dan mungkin bisa disampaikan tidak terhitung. Dihitung sebesarnya pun kami tidak bisa hitung, karena ini mencederai umat muslim yang ada di seluruh Indonesia," sambungnya.
Latif Harnoko menegaskan bahwa program Expose Uncensored telah dihentikan secara permanen di Trans7. Selain itu, seluruh unggahan terkait di media sosial ditutup dan mitra rumah produksi yang membuat episode tersebut dikenai sanksi.
"Kami jatuhkan sanksi tidak boleh masuk lagi ke Trans7 dan juga seluruh channel yang ada di Trans Media. Itu instruksi langsung dari Chairul Tanjung, tanpa kecuali," tegasnya.
Halaman Selanjutnya
"Dan kemarin, seluruh penanggung jawab program internal dari kami, baik manajer dan yang administrasi, kami pecat secara tidak hormat. Terima kasih bapak-bapak semua yang hadir di sini. Apa pun yang terjadi, ini bagi kami hikmah, pasti ada pelajaran bagi kami," imbuhnya