Jakarta, VIVA – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Makassar, Brigjen TNI (Mar) Wahyudi, mengambil tindakan tegas terhadap seorang prajurit TNI AL berpangkat Pembantu Letnan Dua berinisial AF yang terlibat sebagai perantara atau calo dalam proses rekrutmen Calon Siswa (Casis) prajurit TNI AL.
"Setelah kami mendapatkan informasi, kami segera bertindak dan menemukan adanya indikasi praktik percaloan," kata Danlantamal IV Makassar Brigjen TNI (Mar) Wahyudi kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Ilustrasi Prajurit TNI.
Photo :
- ANTARA FOTO/Rahmad
Praktik calo untuk penerimaan prajurit TNI AL tahun 2025 ini terungkap dari informasi akurat. Peltu AF ini diduga meminta uang kepada orang tua korban yang anaknya mendaftar Casis sebesar Rp100 juta dengan menjanjikan kelulusan.
Dari penyelidikan awal, orang tua Casis bersangkutan ini membenarkan menawarkan serta mau memberikan uang itu kepada pelaku AF, asalkan anaknya dapat lolos seleksi untuk menjadi tentara.
"Tindakan ini tidak hanya melibatkan oknum prajurit, tetapi juga dipicu oleh adanya pancingan dari pihak keluarga calon siswa," kata Wahyudi mengungkapkan.
Sesuai dengan hasil penyelidikan, prajurit AF dinyatakan terbukti menjalankan praktik pencaloan kepada orang tua Casis. Oleh karena itu, pihaknya tidak mentolelir perbuatan curang dan tercela itu.
"Kami langsung melakukan penyidikan. Menjatuhkan sanksi kepada prajurit yang bersangkutan, dan menggugurkan calon siswa yang terlibat," tuturnya menegaskan.
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV Makassar Brigjen TNI (Mar) Wahyudi
Photo :
- ANTARA/Darwin Fatir
Ia memastikan bersangkutan diproses sesuai aturan yang berlaku termasuk bagi prajurit lainnya ikut terlibat dalam praktik calo Casis TNI AL tersebut.
Sedangkan untuk proses seleksi Calon Prajurit TNI AL tetap berjalan seperti biasa, dan mendapat pengawalan secara ketat tim seleksi guna memastikan tidak terjadi kecurangan berulang.
"Kami ingin menjaga kualitas dan integritas seleksi ini agar TNI AL benar-benar mendapatkan prajurit yang berkualitas," papar Wahyudi kembali menekanan. (ANT)
Halaman Selanjutnya
"Kami langsung melakukan penyidikan. Menjatuhkan sanksi kepada prajurit yang bersangkutan, dan menggugurkan calon siswa yang terlibat," tuturnya menegaskan.