Washington, VIVA - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan sangat marah pada Presiden Rusia Vladimir Putin atas komentarnya yang mengkritik kredibilitas Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Pada Jumat, 28 Maret 2025, Putin menyerukan “pemerintahan transisi” untuk dibentuk di Ukraina dan bersumpah, menurut Agence France Press, bahwa militer Rusia akan “menghabisi” pasukan Ukraina.
Trump, komentar tersebut membuatnya "sangat marah" saat dia berusaha menjadi penengah gencatan senjata yang akan menghentikan pertumpahan darah di Ukraina.
Dia selanjutnya mengancam akan menjatuhkan sanksi pada sektor minyak Rusia jika dia yakin Kremlin tidak berkontribusi pada upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Ukraina.
VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Sementara, komentar tersebut membuat Trump sangat marah karena sedang berusaha menjadi penengah gencatan senjata yang akan menghentikan pertumpahan darah di Ukraina.
Selanjutnya, dia mengancam akan menjatuhkan sanksi pada sektor minyak Rusia jika dia yakin Kremlin tidak berkontribusi pada upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Ukraina.
"Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia -yang mungkin tidak terjadi," katanya dilansir Antara pada Senin, 31 Maret 2025.
Maka dari itu, Trump akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia.
"Tetapi jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia. Itu berarti jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak dapat berbisnis di Amerika Serikat. Akan ada tarif sebenar 25 persen untuk semua minyak, tarif sebesar 25 hingga 50 poin untuk semua minyak," katanya lagi.(Ant)
Halaman Selanjutnya
"Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia -yang mungkin tidak terjadi," katanya dilansir Antara pada Senin, 31 Maret 2025.