VIVA – Komunitas Garuda Saudi memberikan klarifikasi terkait tudingan adanya praktik monopoli tiket laga Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada 8 Oktober 2025 itu berakhir dengan kekalahan Garuda 2-3.
Isu dugaan monopoli mencuat setelah penggiat sepak bola nasional Haris Pardede alias Bung Harpa menyoroti distribusi tiket suporter Indonesia dalam sebuah video di akun Instagram @dens.tv, Jumat 7 November 2025
Merespons hal tersebut, Garuda Saudi mengeluarkan pernyataan resmi melalui kolom komentar di unggahan tersebut untuk meluruskan dua poin utama yang disebut dalam video itu.
Mereka menegaskan bahwa proses distribusi tiket sudah dilakukan secara resmi dan transparan sesuai koordinasi antara federasi sepak bola kedua negara.
“Bismillah, dari Garuda Saudi mau meluruskan soal dua poin dibahas di video ini: 1. Perihal tiket dimonopoli, sepertinya ini asumsi yang kurang tepat karena proses penjualan tiket supporter Indonesia diserahkan oleh SAFF ke PSSI dan Garuda Saudi,” tulis pihak Garuda Saudi.
“Sebagian kecil dari 4000-an tiket di-manage oleh Garuda Saudi dan sisanya pembelian via KitaGaruda. Prioritas utama adalah untuk WNI di Saudi dan sekitarnya. Apakah ini yang dimaksud monopoli?” sambungnya.
Garuda Saudi juga menanggapi keluhan sejumlah suporter yang mengaku tiketnya hilang setelah membeli dari jalur tidak resmi. Mereka menjelaskan bahwa kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan alamat IP, melainkan akibat tiket berpindah tangan di luar sistem yang sah.
“Perihal tiket hilang, itu bukan karena IP, tapi memang untuk tiket-tiket yang pattern-nya dijual oleh calo. Tiket jatah Arab Saudi dipindah tangan di aplikasi Webook,” kata Garuda Saudi.
“Makanya banyak yang tiketnya hilang adalah pendatang-pendatang dan orang-orang yang tidak beli tiket dari KitaGaruda dan Garuda Saudi. Tapi jika yang beli tiket jatah Saudi dan tidak pindah tangan, tiketnya tidak hilang,” lanjutnya.
Mereka juga mengakui sistem penjualan tiket kali ini belum sempurna, meski seluruh mekanisme sudah mengikuti arahan dari Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) untuk menekan praktik percaloan.
Halaman Selanjutnya
“Memang penjualan tiket melawan Arab Saudi kemarin enggak ideal, tapi yang kita coba kemarin karena permintaan SAFF dalam hal mencegah calo dari pengalaman tahun 2024. Dan sayangnya cara ini pun masih gagal,” ujar Garuda Saudi.

4 weeks ago
14









