Gedung Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, Dasco Minta Pemda Segera Atasi

3 weeks ago 15

Selasa, 30 September 2025 - 16:17 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan sudah berkoordinasi dengan pemerintah dalam mengatasi peristiwa ambruknya gedung musala dua lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo.

"Kita menyatakan prihatin dan tadi kita sudah koordinasi dengan pihak pemerintah untuk bergerak membantu dan juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 30 September 2025.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu berharap agar peristiwa ambruknya gedung pesantren itu segera diatasi dan tak terulang kembali di tempat lain.

Musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk menimpa ratusan santri

"Dan mudah-mudahan kejadian ini cepat diatasi dan tidak terulang lagi di tempat-tempat yang lain," pungkasnya.

Sebagai informasi, gedung musala dua lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, roboh pada Senin, 29 September 2025. Gedung tersebut ambruk saat para santri melaksanakan salat Ashar berjamaah.

Melansir VIVA Jatim, Wahid, salah satu saksi mata yang juga santri di pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, mengatakan insiden itu terjadi saat ratusan santri menunaikan salah Ashar berjamaah, tepatnya memasuki rakaat kedua. 

"Pas masuk rakaat kedua, bagian ujung musala ambruk, terus merembet ke bagian lainnya gedung," kata Wahid. 

Ia menambahkan bahwa bangunan tersebut memang sedang dalam tahap pembangunan. Tapi sudah bisa digunakan.

Ia menerangkan ambruknya bangunan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sedangkan bangunan yang ambruk adalah musala. "Habis salat asar itu ada suara gemuruh ada getaran seperti gempa ternyata musala," terangnya.

Belasan mobil ambulans didatangkan ke lokasi untuk mengevakuasi para korban yang luka-luka dan angsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Komisaris Besar Polisi Christian Tobing, menuturkan bahwa proses evakuasi sedang berjalan.

"Evakuasi masih lakukan. Data lengkap akan disampaikan berikutnya," ujarnya.

Sementara, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan hingga saat ini diperkirakan ada 38 santri yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit di Sidoarjo, Selasa, mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak pondok pesantren terdapat kurang lebih 140 santri yang menjadi korban, di mana 102 di antaranya telah dievakuasi.

"Artinya saat ini diperkirakan ada 38 santri yang masih terjebak," kata Nanang kepada awak media di Posko SAR di dekat lokasi kejadian.

Musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk menimpa santri

Nanang menjelaskan dari 102 santri yang berhasil dievakuasi, sebanyak 91 di antaranya melakukan evakuasi mandiri sesaat setelah kejadian, sedangkan 11 lainnya berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan sejak proses evakuasi dimulai pada Senin 29 September petang.

Dari 11 santri yang berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan tersebut, satu di antaranya terkonfirmasi meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo.

Ia menambahkan, tim penyelamat beberapa waktu lalu sempat berkomunikasi dengan salah satu santri yang terjebak di reruntuhan. Ia optimistis korban bisa dievakuasi dengan selamat.

Halaman Selanjutnya

"Pas masuk rakaat kedua, bagian ujung musala ambruk, terus merembet ke bagian lainnya gedung," kata Wahid. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |