Rupiah Melemah Meski BI Laporkan Tingginya Pertumbuhan Uang Beredar di September 2025

3 hours ago 2

Senin, 27 Oktober 2025 - 09:54 WIB

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.630 per Kamis, 23 Oktober 2025. Posisi rupiah itu menguat 15 poin dari kurs sebelumnya di level Rp 16.645 pada perdagangan Kamis, 23 Oktober 2025.

Sementara perdagangan di pasar spot pada Senin, 27 Oktober 2025 hingga pukul 09.27 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.614 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 12 poin atau 0,07 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.602 per dollar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Photo :

  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2025, tumbuh lebih tinggi.

Dalam laporan BI disebutkan pertumbuhan M2 pada September 2025 sebesar 8,0 persen secara year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Agustus 2025 sebesar 7,6 persen (yoy) sehingga tercatat Rp 9.771,3 triliun.

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 10,7 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2 persen (yoy). Kemudian perkembangan M2 pada September 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.

Aktiva luar negeri bersih pada September 2025 tumbuh sebesar 12,6 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,7 persen (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp 2.085,3 triliun.

Penyaluran kredit pada September 2025 tumbuh 7,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit pada bulan sebelumnya sebesar 7,0 persen (yoy). 

Selain itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 6,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Agustus 2025 sebesar 5,0 persen (yoy).

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.600 - Rp 16.650," ujarnya.

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)

Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Rebound Ikuti Bursa Asia Pasifik

IHSG dibuka menguat 35 poin atau 0,42 persen di level 8.306, pada pembukaan perdagangan Senin, 27 Oktober 2025 serta diprediksi kembali rebound pada perdagangan hari ini.

img_title

VIVA.co.id

27 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |