Gen Z Lebih Pilih Nyemplung di Investasi Kripto Daripada Saham, Kenapa?

7 hours ago 2

Rabu, 30 April 2025 - 20:38 WIB

Jakarta, VIVA – Di tengah geliat transformasi digital yang makin masif, pilihan investasi generasi muda turut berubah. Anda mungkin menyadari, kini semakin banyak anak muda yang akrab dengan istilah kripto, blockchain, dan NFT, dibandingkan dengan saham konvensional.

Fenomena ini bukan sekadar tren, melainkan cerminan dari pergeseran pola pikir dan kebutuhan finansial generasi yang tumbuh di era internet dan keterbukaan informasi.

Sebuah survei yang dirilis oleh Policygenius menunjukkan bahwa Gen Z kini lebih cenderung memilih aset kripto dibandingkan saham. Dari hasil survei terhadap 4.000 orang dewasa di Amerika, hanya 18 persen Gen Z yang memiliki saham, sementara satu dari lima orang berusia di bawah 42 tahun dilaporkan memiliki aset kripto.

Bahkan, kepemilikan kripto pada kelompok milenial dan Gen Z mencapai angka 21 persen, hampir menyamai tingkat kepemilikan properti yang berada di angka 20 persen.

Gaya Gen Z melakukan Investasi

Photo :

  • Pexel.com/Liza Summer

Melansir dari Blockworks, faktor utama di balik tren ini adalah sulitnya generasi muda untuk masuk ke pasar properti akibat lonjakan harga rumah dan suku bunga pascapandemi. Sebaliknya, kripto dinilai lebih terjangkau dan mudah diakses, serta menawarkan potensi keuntungan yang besar, meski dengan risiko tinggi.

Di Indonesia, tren serupa juga terlihat jelas. Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat, jumlah pengguna kripto mencapai 22,9 juta akun hingga akhir 2024, dengan nilai transaksi mencapai Rp 650,6 triliun.

Menariknya, sekitar 60 persen dari investor kripto di Indonesia berasal dari kelompok usia 18 hingga 30 tahun. Inj menunjukkan, adanya dominasi Gen Z dalam dunia investasi digital.

Selain kripto, NFT juga mencuri perhatian, meski masih dalam jumlah kecil. Survei mencatat 9 persen Gen Z dan 8 persen milenial memiliki NFT. Meski belum signifikan, ini menunjukkan minat mereka terhadap aset digital yang bersifat koleksi juga cukup besar.

Halaman Selanjutnya

Menariknya, sekitar 60 persen dari investor kripto di Indonesia berasal dari kelompok usia 18 hingga 30 tahun. Inj menunjukkan, adanya dominasi Gen Z dalam dunia investasi digital.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |