Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah 0,70 persen atau 49,23 poin pada penutupan perdagangan, Rabu, 5 Februari 2025. Kemerosotan membuat IHSG terjerembab ke level 7.024.
Berdasarkan data Phintraco Sekuritas, pergerakan indeks terpantau berada dalam rentang area 7.003-7.079. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 11,33 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2024 membukukan kenaikan sebesar 5.02 persen secara year on year (YoY). Pencapaian juga menunjukkan pertumbuhan dari kuartal sebelumnya yang berada di angka 4.95 persen sekaligus melampaui perkiraan konsensus yang sebesar 4.98 persen secara tahunan.
Pertumbuhan didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4.9 persen dari tahun ke tahun serta realisasi Foreign Direct Investment (FDI) yang meningkat 4.6 persen pada kuartal tersebut. Data PDB Indonesia menjadi faktor yang membuat IHSG berpeluang terkonsolidasi.
Ilustrasi Ekonomi dan Investasi
Photo :
- pexels.com/energepic.com
"Secara teknikal, Stochastic RSI berada di area oversold, namun belum ada indikasi yang solid. Dengan demikian kami memperkirakan IHSG akan bergerak kembali konsolidasi," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya yang dikutip pada Rabu, 5 Februari 2025.
Anjloknya IHSG juga dipicu melemahnya sejumlah sektor saham dipimpin sektor keuangan melemah sebesar 1,40 persen. Disusul sektor kesehatan menyusut 1,13 persen dan sektor transportasi menurun 0,94 persen.
Meski IHSG berakhir di zona merah, sederet sektor saham mampu menorehkan kenaikan. Sektor material dasar meningkat 0,64 persen, sektor properti melesat 0,42 persen dan sektor teknologi melambung 0,34 persen.
Emiten dengan nilai transaksi tertinggi sepanjang sesi perdagangan meliputi saham GOTO, BMRI, dan BBCA. Saham GOTO juga menjadi emiten yang paling banyak diborong investor diikuti saham DEWA dan PSAB.
Selain itu, beberapa saham-saham berhasil membukukan lompatan harga mengesankan diantaranya:
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Saham AMMN berhasil mempertahankan kenaikan sejak penutupan perdagangan sesi pertama. Saham AMMN melonjak sebesar 5.07 persen atau 350 poin menjadi 7.250.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Saham ANTM ikut menguat sebanyak 50 poin atau 3,57 persen dan ditutup ke level 1.450.
PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Lonjakan juga melanda saham JPFA sebesar 2,96 persen atau 60 persen hingga menembus area 2.090.
Halaman Selanjutnya
Meski IHSG berakhir di zona merah, sederet sektor saham mampu menorehkan kenaikan. Sektor material dasar meningkat 0,64 persen, sektor properti melesat 0,42 persen dan sektor teknologi melambung 0,34 persen.