3 weeks ago
11
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot jauh pada akhir perdagangan sesi pertama pada Selasa, 30 September 2025. IHSG anjlok 0,33 persen atau 26,93 poin ke level 8.096,32.
Berdasarkan pantauan VIVA Bisnis melalui Stockbit, indeks sempat terjun ke level 8.088 sementara titik tertinggnya berada pada area 8.150.
Nilai transaksi di pasar reguler tercatat mencapai Rp 11,66 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 1,59 juta.
Sejalan penurunan IHSG, sebagian besar sektoral terbakar dipimpin penurunan sektor transportasi sebesar 1,66 persen.
Sektor keuangan melemah 0,87 persen, sektor infrastruktur turun 0,49 persen, sektor teknologi amblas 0,44 persen, sektor industri susut 0,49 persen hingga sektor siklikal tergelincir 0,21 persen.
Sebaliknya, sektor properti kinclong karena mencetak lonjakan pesat 1,15 persen. Kemudian sektor energi menguat 0,41 persen dan sektor bahan baku (basic materials) meningkat 0,07 persen.
Analis Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, pelemahan IHSG tertahan pada support dinamis MA5.
Sementara histogram negatif pada MACD mulai terbentuk. "Kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 8075-8125 pada perdagangan sesi kedua," demikian prediksinya, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 30 September 2025.
Phintraco Sekuritas juga melaporkan tiga emiten saham yang mencatat lompatan harga tertinggi di jajaran LQ45, antara lain:
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
Alfamart (Ilustrasi)
Photo :
- Dokumentasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Saham AMRT melesat 3,19 persen atau 60 poin menjadi 1.940.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Saham PGEO melonjak 1,45 persen atau 20 poin ke level 1.400.
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Saham MAPI menyusul kenaikan sebesar 1,32 persen atau 15 poin ke posisi 1.155.
Halaman Selanjutnya
Analis Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, pelemahan IHSG tertahan pada support dinamis MA5.
