Inden Hingga 3 Tahun Lebih, Suzuki Akhirnya Setop Pemesanan Jimny 5 Pintu

2 hours ago 1

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:51 WIB

Jakarta, VIVA – Suzuki resmi meluncurkan Suzuki Jimny 5 pintu di Jepang dengan nama Jimny Nomade. Walau baru diluncurkan, pabrikan berlambang S ini langsung menyetop pemesanannya karena antrean yang sudah membludak.

Dikutip dari Carscoops, Selasa 4 Februari 2025, hanya dalam 4 hari, jumlah pemesanan yang masuk tembus lebih dari 50.000 unit. meskipun dipasarkan di Jepang, Jimny 5 pintu ini tetap didatangkan dari India.

Selain Jepang, Jimny 5-pintu juga diekspor ke kawasan Afrika Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia Tenggara termasuk ke Indonesia. Kuota ekspor untuk pangsa pasar di Jepang dibatasi hanya 1.200 unit perbulan.

Alhasil, dengan jumlah pesanan yang tembus 50.000 unit, daftar tunggu para konsumen bisa lebih dari tiga tahun. Oleh sebab itu pihak Suzuki di Jepang terpaksa menghentikan sementara pendaftaran pemesanan Jimny Nomade.

Tak cuma menyetop sementara pendaftaran pemesanan, Suzuki pun terpaksa harus membatalkan seluruh jadwal event pameran dan promosi Jimny Nomade di Jepang. Hal tersebut membuat pihak Suzuki menyampaikan permohonan maaf kepada pada konsumen di Jepang.

Suzuki Jimny Nomade untuk pasar Jepang

"Saat ini, ada sekitar 50.000 pesanan untuk Jimny Nomade, jauh melebihi jumlah penjualan yang direncanakan. Kami akan berhenti menerima pesanan untuk sementara. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk melanjutkan pesanan sesegera mungkin, jadi mohon tunggu sedikit lebih lama," bunyi pernyataan di situs resmi Suzuki.

"Kami mohon maaf kepada pelanggan yang sedang mempertimbangkan untuk membeli atau telah memesan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Selain itu, karena penangguhan penerimaan pesanan, kami juga akan membatalkan pameran kami di acara ShopiLayanan Bisnis di seluruh negeri," lanjutnya.

Suzuki Jimny 5 pintu yang dijual di Jepang dibanderol mulai dari 2,6 juta yen (Rp 270 jutaan) hingga 2,75 yen (Rp 290 jutaan). Harga tersebut lebih murah dari yang dijual di Indonesia, bahkan selisihnya hingga Rp200 juta.