Jakarta, VIVA – Ketegangan antara Iran dan Israel kian memanas setelah Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke sejumlah target militer di wilayah pendudukan, termasuk Pangkalan Udara Nevatim, salah satu fasilitas militer strategis milik Israel di selatan negara tersebut.
Serangan ini merupakan bagian dari Operasi True Promise 3, yang diklaim sebagai bentuk pembalasan atas serangan militer Israel ke wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Kantor berita Fars News Agency, yang berbasis di Iran, melaporkan bahwa sejumlah tentara Israel mengalami luka-luka dalam serangan tersebut, sementara kerusakan besar juga dilaporkan terjadi di area pangkalan.
Iran Balas Serangan dengan Rudal ke Pangkalan Militer Strategis Israel
Pada hari Jumat waktu setempat, Iran resmi mengumumkan peluncuran Operasi True Promise 3, yakni serangan militer terkoordinasi yang menyasar instalasi militer penting Israel. Salah satu target utama adalah Pangkalan Udara Nevatim, sebuah fasilitas vital yang selama ini dikenal sebagai basis operasi pesawat tempur Israel, termasuk jet-jet tempur F-35.
Menurut laporan Fars, beberapa rudal berhasil mengenai sasaran di dalam pangkalan tersebut, menyebabkan luka-luka pada sejumlah personel militer Israel. Salah satu komandan distrik militer Israel yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa meski korban luka tergolong sedikit, kerusakan yang ditimbulkan terbilang besar.
Dampak Serangan: Puluhan Korban dan Satu Warga Israel Tewas
Iran meluncurkan rudal ke arah Israel
Ynet, media berita lokal Israel, melaporkan bahwa total lebih dari 40 orang terluka akibat serangan Iran pada Jumat tersebut. Salah satu korban, seorang wanita, dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami luka parah dan sempat dirawat di rumah sakit.
Serangan ini menjadi yang paling signifikan dalam eskalasi konflik terbaru antara kedua negara. Serangan balasan ini juga mengirimkan pesan keras dari Teheran, yang selama ini menahan diri meski wilayahnya beberapa kali menjadi sasaran serangan Israel.
Iran Ungkap Jumlah Korban Akibat Serangan Israel ke Teheran
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, Duta Besar Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, membeberkan data jumlah korban di pihak Iran. Ia menyatakan bahwa serangan militer Israel yang diluncurkan dini hari Jumat — bagian dari Operasi Rising Lion — telah menyebabkan sedikitnya 78 orang tewas dan 320 lainnya terluka.
Serangan Israel tidak hanya menyasar instalasi militer, namun juga menghantam kawasan sipil dan fasilitas strategis di Teheran, termasuk para pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir yang disebut sebagai target pembunuhan terencana.
Situasi Internasional Kian Genting, Dewan Keamanan PBB Diminta Bertindak
Ilustrasi Rapat Dewan Keamanan (DK) PBB
Photo :
- UN Security Council
Meningkatnya eskalasi antara Iran dan Israel kini menjadi perhatian serius dunia internasional. Serangan balasan dari kedua belah pihak diyakini bisa menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas. Iran menegaskan bahwa pihaknya hanya merespons agresi militer Israel, dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengecam tindakan sepihak Israel.
Sementara itu, Israel mengklaim bahwa serangan terhadap Teheran merupakan bagian dari upaya membendung ancaman keamanan dan program nuklir Iran, sebuah alasan yang hingga kini terus menjadi titik konflik utama antara kedua negara.
Krisis Semakin Dalam, Potensi Perang Terbuka Menguat
Serangan Iran ke Pangkalan Nevatim dan serangan Israel ke Teheran memperlihatkan bahwa konflik antara kedua negara tidak lagi dalam bentuk perang bayangan, melainkan sudah mengarah ke konfrontasi militer terbuka. Dengan puluhan korban berjatuhan di kedua pihak dan sejumlah infrastruktur militer rusak parah, dunia kini tengah menanti langkah diplomatik yang dapat menahan laju eskalasi.
Langkah cepat dan tegas dari komunitas internasional sangat dibutuhkan untuk mencegah pecahnya perang besar di kawasan paling rawan konflik di dunia ini. (Antara)
Halaman Selanjutnya
Ynet, media berita lokal Israel, melaporkan bahwa total lebih dari 40 orang terluka akibat serangan Iran pada Jumat tersebut. Salah satu korban, seorang wanita, dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami luka parah dan sempat dirawat di rumah sakit.