Ketum Kadin Anindya Bakrie Ungkap India-Indonesia Jadi Perbincangan Dunia di Era Trump 2.0

3 hours ago 1

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:34 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie menyebut Indonesia dan India saat ini sedang menjadi perbincangan dunia di era Trump 2.0. Hal ini karena Indonesia dan India digadang-gadang akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global ke depan.

Anin begitu sapaan akrabnya mengatakan, pada kunjungannya ke Davos, Swiss baru-baru ini India dan Indonesia tengah menjadi pembahasan hangat. 

"Karena kedua negara itu adalah negara yang mendukung pertumbuhan pada tahun 2025 dan mungkin dalam beberapa tahun ke depan," ujar Anin dalam acara Mayapada Group Executive Gathering 2025 di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025.

India-Indonesia CEOs Forum

Photo :

  • Dok. Kadin Indonesia

Anin menjelaskan, saat ini dunia tengah mencari pertumbuhan baru, hal ini dikarenakan ekonomi China tengah melambat, dan pertumbuhan ekonomi AS masih di bawah rata-rata perekonomian dunia.

"China melambat, Amerika lebih cepat tapi masih di bawah rata-rata dunia, jadi sekitar 2,2 persen lah, dunia kan 3 persenan. Nah, India dan Indonesia itu sama-sama di atas 5 persen," jelasnya.

Meski demikian, Anin menilai bahwa Indonesia juga mempunyai target sendiri. Indonesia nantinya kata Anin, tidak hanya tumbuh, namun juga tumbuh dengan dengan inklusivitas. "Karena kalau tidak kan jadi perbedaan antara yang punya dan tidak punya semakin besar, kesenjangan itu sangat tidak baik untuk demokrasi Indonesia.," katanya.

Di sisi lain, Anin menyoroti terkait pasar modal di India. Sebab pada kunjungan kerjanya ke negara tersebut, India mampu menumbuhkan ruang investasi publik dari US$200 miliar ke US$1 triliun.

"Jadi saya tahu kita sedang menghadapi semua ini, dan saya tahu India telah melakukannya dalam lima tahun. Jika kita entah bagaimana dapat belajar dari mereka, dan saya tahu beberapa MOU telah ditandatangani, bagaimana lingkungan regulasi, bagaimana kita menggunakan saya pikir itu sumber uang lainnya," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Di sisi lain, Anin menyoroti terkait pasar modal di India. Sebab pada kunjungan kerjanya ke negara tersebut, India mampu menumbuhkan ruang investasi publik dari US$200 miliar ke US$1 triliun.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |