Ketum Kadin Terima Kunjungan Duta Besar Belanda, Bahas Sinergi Sektor Maritim hingga Pangan 

5 hours ago 1

Senin, 9 Juni 2025 - 18:15 WIB

Jakarta, VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda memperkuat kerja sama bilateral di tiga sektor strategis, yakni air, maritim, dan pangan bergizi. Sinergi ini menjadi bagian dari misi ekonomi besar yang akan digelar di Indonesia pada pekan depan, 16 Juni 2025.

Ketua Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengadakan pertemuan tertutup dengan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Marc Gerritsen, pada Senin, 9 Juni 2025. Setelah pertemuan tersebut, Marc Gerritsen mengungkap akan memboyong 120 perusahaan asal Belanda untuk menjalin kemitraan dengan pelaku industri di Indonesia.

“Air, maritim, dan produksi pangan merupakan keahlian  pemerintahan Belanda dalam mengatasi ketiga isu tersebut. Indonesia ingin mengembangkan ekonomi di bidang tersebut dan dinilai sebagai ambisi yang baik,” ujar Gerritsen.

Duta Besar Belanda Gerritsen menegaskan, Kadin memiliki peranan vital dalam menjembatani kebutuhan dan permintaan kedua negara. Salah satunya adalah menghubungkan pelaku bisnis dari sektor prioritas tersebut.

Senada dengan itu, Anindya Bakrie menyatakan  pihaknya sangat antusias menyambut kedatangan 120 perusahaan dari Belanda. Fokus pembangunan tidak hanya dipusatkan di Jakarta, tetapi akan dibagi ke berbagai wilayah.

“Ini akan dibagi-bagi nanti ada yang ke Medan, ada yang ke Semarang, ada yang ke Makassar, tergantung dari topiknya," tutur Anindya.

Dari perbincangan dengan Duta Besar Belanda, Anindya  menyoroti ekonomi negara kincir angin  ditopang oleh investasi. Porsi investasi terhadap ekonomi mencapai 46 persen yang berasal dari badan investasi Eropa (European Union).

"Targetnya 120 perusahaan ini bisa menemukan mitra. Bukan saja mitra dagang tetapi juga mitra investasi untuk memulai bisnis-bisnis jangka panjang," lanjut Anindya.

Anindya Bakrie mengatakan, perbincangan bersama Duta Besar Belanda turut membahas program-program pembangunan nasional yang potensial untuk dikerjasamakan, seperti makanan bergizi gratis (MBG), rumah terjangkau dan murah hingga berdiskusi mengenai tenaga kerja migran. 

Inisiatif ini membuka peluang kontribusi strategis Belanda dan Indonesia. Khususnya menyasar sektor-sektor dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

“Jadi, keliatannya sangat konkret dari pemerintahnya jadi kita doakan mengingat hubungannya (Indonesia dan Belanda) sudah cukup lama,” tutup Anindya.

Halaman Selanjutnya

Dari perbincangan dengan Duta Besar Belanda, Anindya  menyoroti ekonomi negara kincir angin  ditopang oleh investasi. Porsi investasi terhadap ekonomi mencapai 46 persen yang berasal dari badan investasi Eropa (European Union).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |