VIVA – Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film horor terbaru berjudul The Dark House. Film yang merupakan hasil kolaborasi antara Infinix One Pictures dan Citrus Sinema ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Juni 2025. Mengusung nuansa mistis berlatar Gunung Slamet, film ini menjanjikan ketegangan sekaligus pengalaman sinematik yang memacu adrenalin.
Dibintangi oleh Karina Ranau—istri dari aktor Epy Kusnandar—film The Dark House menawarkan kisah yang mencekam dengan latar lokasi salah satu gunung paling angker di Pulau Jawa. Alur cerita berfokus pada pasangan suami istri Dewi (Karina Ranau) dan Arya (Ade Bilal Perdana) yang tengah menjalani program kehamilan. Demi mendapatkan suasana yang tenang, mereka memilih berlibur ke sebuah rumah tua di lereng Gunung Slamet.
Alih-alih menemukan ketenangan, keduanya justru dihadapkan pada berbagai kejadian aneh yang tidak bisa dijelaskan secara logis. Ketegangan kian memuncak ketika Dewi mengajak dua sahabatnya—Gaby (Delia Alena) dan Ansel (Theo Culver)—untuk ikut menginap. Di tengah suasana yang semakin mencekam, mereka nekat memainkan permainan pemanggil arwah Charlie-Charlie, yang menjadi awal dari teror bertubi-tubi dan pengungkapan rahasia kelam rumah tersebut.
Menariknya, The Dark House menjadi debut Marcel Chandrawinata sebagai produser. Setelah hampir dua dekade berkarier di dunia akting sejak 2005, Marcel kini mencoba peruntungan di balik layar. “Sejak 2005 saya sudah berkecimpung sebagai aktor. Akhirnya saya ingin mencoba sesuatu yang baru, penasaran rasanya bekerja di belakang layar itu seperti apa. Dan ternyata cukup sulit,” ujar Marcel saat Gala Premiere di Jakarta.
Sebagai produser, Marcel mengaku harus menanggung tanggung jawab besar. Tidak hanya terlibat saat proses syuting, ia juga harus memastikan seluruh tahapan produksi berjalan sesuai dengan visi kreatif yang telah disusun.
“Kalau sebagai pemain, kita hanya menggali karakter dan memberikan yang terbaik saat syuting. Tapi produser itu beda, langkahnya banyak. Dari awal sampai akhir kita harus ikut terlibat dan memastikan semuanya berjalan sesuai dengan visi kita,” tambahnya.
Menariknya lagi, genre horor justru menjadi pintu masuk Marcel dalam dunia produksi film, meskipun dirinya jarang bermain dalam film horor sebelumnya.
“Aku jarang main film horor, tapi justru debut sebagai produser malah di genre ini. Setelah ini, baru deh mungkin main film horor juga,” tuturnya sambil tersenyum.
Salah satu elemen yang mencuri perhatian dalam The Dark House adalah kehadiran Gomez, seekor anjing ras Belgian Malinois yang menjadi bagian integral dalam cerita. Gomez merupakan peliharaan kesayangan pasangan Dewi dan Arya, yang turut merasakan aura mistis sejak mereka tiba di rumah tua tersebut.
Sang sutradara mengungkapkan bahwa proses pelatihan Gomez agar dapat tampil secara natural dalam suasana horor membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Tak hanya sebagai elemen pelengkap, Gomez berperan sebagai simbol kesetiaan dengan insting alami terhadap makhluk tak kasat mata, menambah lapisan ketegangan dalam film ini.
Bagi para pencinta genre horor, The Dark House patut menjadi salah satu tontonan wajib di pertengahan tahun 2025. Jangan lewatkan penayangannya mulai 12 Juni 2025 di bioskop-bioskop tanah air.
Halaman Selanjutnya
“Aku jarang main film horor, tapi justru debut sebagai produser malah di genre ini. Setelah ini, baru deh mungkin main film horor juga,” tuturnya sambil tersenyum.