Jakarta, VIVA – Ada delapan planet dalam tata surya. Masing-masing bergerak pada lintasannya sendiri mengelilingi Matahari. Namun, dari planet-planet ini, manakah yang paling dekat dengan Matahari?
Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari. Diikuti oleh Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Merkurius mengorbit pada jarak rata-rata hanya 0,387 unit astronomi (AU) atau sekitar 36 juta mil (58 juta kilometer) dari bintang kita.
Sebagai perbandingan, Bumi berjarak 1 AU dari Matahari dan Neptunus berjarak 30 AU dari bintang kita, seperti dikutip dari situs Livescience, Selasa, 4 Februari 2025.
Merkurius adalah dunia kecil yang aneh. Ada beberapa kawah di permukaannya yang tidak pernah terkena sinar Matahari. Suhu di sana juga paling ekstrem dibanding planet lain di tata surya.
Suhu di sana bisa berkisar dari minus 300 derajat Fahrenheit (minus 184 derajat Celsius) — hampir dua kali lebih dingin dari tempat paling dingin di Kutub Utara — hingga lebih dari 800 derajat Fahrenheit (427 derajat Celcius), lebih panas dari oven pizza.
"Orang mungkin mengira Merkurius sangat panas sepanjang waktu karena letaknya yang sangat dekat dengan Matahari. Tapi ternyata tidak. Justru sebaliknya. Sisi Merkurius yang menghadap ke Matahari sangat panas, dan sisi malamnya sangat dingin," kata Maria Vincent, astronom di Universitas Hawaii, AS.
Hal ini karena Merkurius tidak memiliki atmosfer untuk mengatur suhu. Gaya gravitasinya terlalu kecil untuk menahan lapisan udara di sekitarnya, dan bahkan jika atmosfer terbentuk, maka radiasi intens dari Matahari di dekatnya dan angin Matahari berikutnya akan 'melucuti semuanya'.
Menariknya, lanjut Maria, meskipun lebih jauh dari Matahari, Venus sebenarnya lebih panas dari Merkurius. Itu karena Venus memiliki lapisan udara yang sangat tebal, yang menangkap begitu banyak panas di sekitarnya sehingga permukaan Venus dapat mencapai 900 derajat Fahrenheit (482 derajat Celcius).
Di Merkurius, hari-hari yang panas juga sangat panjang. Karena Merkurius berputar sangat lambat — sekali setiap 58 hari Bumi — di beberapa tempat, Matahari dapat muncul di atas kepala selama berminggu-minggu. Satu tahun di Merkurius hanya 1,5 hari, atau 88 hari Bumi.
"Kondisi cuaca ekstrem tidak memungkinkan Merkurius memiliki air, yang merupakan dasar kelayakhunian seperti yang kita ketahui," jelas Maria Vincent. Sangat sedikit misi yang berhasil mencapai Merkurius, yang merupakan target yang sangat sulit dicapai.
Namun, Misi BepiColombo — sebuah kolaborasi antara Badan Antariksa Eropa dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang — akan mengorbit Merkurius dalam beberapa tahun ke depan untuk memberi pandangan lebih dekat terhadap planet yang paling jarang dieksplorasi di tata surya bagian dalam.
"Kita masih harus belajar banyak tentang dunia berbatu yang aneh ini dan seperti apa tempat yang begitu dekat dengan bintang yang terang," tutur Maria.
Halaman Selanjutnya
Menariknya, lanjut Maria, meskipun lebih jauh dari Matahari, Venus sebenarnya lebih panas dari Merkurius. Itu karena Venus memiliki lapisan udara yang sangat tebal, yang menangkap begitu banyak panas di sekitarnya sehingga permukaan Venus dapat mencapai 900 derajat Fahrenheit (482 derajat Celcius).