Jakarta, VIVA – Sepanjang Januari hingga Juni 2025, Hyundai mencatat penjualan domestik sebesar 11.824 unit. Capaian ini menempatkan Hyundai di posisi ke-7 dalam daftar merek mobil terlaris di Indonesia.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan, model Stargazer dan Creta menjadi tulang punggung penjualan Hyundai di pasar lokal. Kedua model ini terus menunjukkan konsistensi penjualan dari bulan ke bulan.
Sementara itu, kinerja ekspor Hyundai juga mencuri perhatian sepanjang semester pertama 2025. PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) berhasil mengekspor 25.879 unit mobil dalam periode yang sama.
Volume ekspor tersebut lebih dari dua kali lipat angka penjualan dalam negeri. Ini menunjukkan bahwa pasar global juga menjadi perhatian Hyundai Indonesia.
Model yang paling banyak diekspor adalah Creta 1.5 IVT, disusul oleh Stargazer dan Stargazer X. Negara tujuan utama ekspor Hyundai meliputi Timur Tengah & Afrika, Asia Pasifik, dan Amerika Latin.
“Kami melakukan ekspor ke 35 negara, dan rencananya akan terus bertambah jumlahnya,” ujar Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Franciscus Soerjopranoto saat berkunjung ke redaksi VIVA Otomotif, dikutip Senin 14 Juli 2025.
Kontribusi ekspor terbesar berasal dari wilayah Timur Tengah & Afrika dengan lebih dari 8.000 unit. Pasar Amerika Selatan dan Asia Tenggara juga memberikan kontribusi signifikan terhadap total ekspor Hyundai.
Secara total, Hyundai menyumbang 11,1% dari ekspor kendaraan CBU (Completely Built-Up) nasional sebesar 233.648 unit. Dengan angka ini, Hyundai berada di posisi keempat eksportir otomotif terbesar dari Indonesia.
HMMI juga menyumbang 38.477 unit ekspor dalam bentuk komponen kendaraan, menambah total ekspor Hyundai dari Indonesia menjadi lebih dari 64.000 unit. Ini menunjukkan skala operasi Hyundai di Indonesia tak hanya terbatas pada perakitan, tapi juga pada produksi suku cadang.
Pemerintah Minta Pabrikan Jepang Tidak Naikkan Harga Mobil
Harga mobil di Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, seiring naiknya harga bahan baku dan tekanan biaya logistik global.
VIVA.co.id
14 Juli 2025