Jakarta, VIVA – Indonesia mengalami lonjakan impor mobil Completely Built Up (CBU) pada awal tahun 2025. Berdasarkan data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total impor CBU selama Januari hingga Februari 2025 telah mencapai 21.307 unit.
Angka tersebut naik 46,3 persen dari periode yang sama di tahun lalu, yang tercatat sebanyak 14.563 unit. Dari data tersebut, Toyota menjadi merek dengan jumlah impor terbanyak, mencapai 6.379 unit atau 29,9% dari total impor.
Merek asal Jepang ini diikuti oleh BYD, produsen mobil listrik asal Tiongkok, dengan 4.348 unit atau 20,4% dari total impor. Sementara itu, Suzuki berada di posisi ketiga dengan 3.413 unit atau 16% pangsa pasar.
Diler BYD Harmony Auto Sudirman, Jakarta
Selain tiga merek tersebut, dari pantauan VIVA Otomotif pada Rabu 12 Maret 2025, beberapa merek lain juga menunjukkan angka impor yang cukup besar, seperti Mitsubishi Motors dengan 2.935 unit (13,8%), Denza dengan 1.818 unit (8,5%), serta Hyundai dengan 513 unit (2,4%).
Lonjakan impor ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap mobil-mobil CBU di pasar Indonesia, terutama untuk segmen kendaraan listrik dan premium.
Peningkatan impor BYD dan Denza menunjukkan minat yang terus tumbuh terhadap kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong elektrifikasi kendaraan.
VIVA Otomotif: All New Toyota Alphard HEV
Namun, lonjakan impor CBU ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai daya saing industri otomotif dalam negeri. Tingginya impor dapat menjadi tantangan bagi produsen mobil lokal dalam meningkatkan produksi dan penjualan kendaraan rakitan dalam negeri.
Ke depan, tren impor mobil CBU diperkirakan masih akan berlanjut, terutama dengan semakin banyaknya model kendaraan listrik dan premium yang masuk ke pasar Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Source : Dok: TAM